Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kepulauan Bangka Belitung fokus meningkatkan pendidikan etika atau budi pekerti anak didik lapas (andikpas) di LPKA, sehingga dapat meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa di daerah itu.
"Budi pekerti sebagai modal dasar para remaja untuk mengembangkan diri di lapas," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Kepulauan Babel Harun Sulianto saat sosialisasi Pola Anak Asuh dan Remaja di Era Digital di LPKA Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan dalam sosialisasi Pola Anak Asuh dan Remaja di Era Digital di LPKA Pangkalpinang, bahwa ada beberapa faktor pendukung dalam meningkatkan pola asuh anak dan remaja yang didasari dengan budi pekerti yang baik.
"Peningkatan budi pekerti serta nilai-nilai agama menjadi faktor penting dalam membentuk generasi penerus bangsa yang berakhlak mulia. Percuma pendidikannya tinggi tetapi etikanya kurang," katanya.
Menurut dia di tengah pergeseran digital ini banyak hal-hal yang tersingkirkan, sehingga dalam akademiknya baik tetapi dalam beretika masih kurang.
"Nilai-nilai agama, menghormati orang lain dan sebagainya modal dasar. Hidup ini misteri, kita kedepannya tidak tahu menjadi apa. Banyak anggota dewan yang sekolah di lapas ini menjadi wakil rakyat di legislatif," katanya.
Ia juga menekankan selain budi pekerti yang diutamakan ialah kesehatan, karena kesehatan merupakan investasi utama bagi generasi muda.
"Sumber daya manusia (SDM) yang tidak sehat akan menjadi beban di perusahaan dan instansi-instansi lainya tempat ia bekerja," katanya.
Plt Kepala LPKA Kelas II Pangkalpinang Andi Yudho anak didik lapas (andikpas) didominasi tindak pidana narkoba.
"Ada 30 dari 50 total andikpas merupakan kasus narkoba," katanya.