Muntok (Antara Babel) - PDAM Tirta Sejiran Setason (TSS) Muntok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengembangkan aplikasi pemantauan debet air baku untuk meningkatkan pelayanan pelanggan.
"Aplikasi ini memudahkan kami memantau debet air di kolam air baku, jaringan pengolahan dan seluruh instalasi yang ada sehingga apabila terjadi gangguan bisa lebih cepat ditangani," kata Direktur PDAM Tirta Sejiran Setason, Chairul Amri Rani di Muntok, Rabu.
Ia mengatakan, pengembangan pola pemantauan berbasis aplikasi tersebut sudah dilakukan sejak dua tahun terakhir, namun baru hari ini diluncurkan bersamaan dengan hari ulang tahun PDAM TSS.
Selain untuk memantau debet air baku, aplikasi tersebut juga bisa untuk memantau kualitas air dan kecepatan volume air dalam instalasi, serta deteksi dini terjadinya kebocoran instalasi.
"Teknologi sederhana yang dikembangkan ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan PDAM TSS bersama tim peneliti LIPI, kami berharap pola pemantauan jarak jauh ini mampu meningkatkan pelayanan penyediaan air bersih dan air minum bagi masyarakat," katanya.
Ia mengatakan, hasil penelitian tersebut bisa diadopsi dan dikembangkan PDAM daerah lain yang belum memiliki aplikasi itu dan ingin bersama-sama meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat.
"Untuk saat ini baru di Muntok yang bisa dipantau dari jarak jauh, sedangkan instalasi di Parittiga dan Terabik sudah terpasang namun masih dalam proses penyempurnaan," kata dia.
Ia menjelaskan, dalam menjalankan aplikasi tersebut pihaknya memasang sejumlah kamera pantau yang diletakkan di kolam air baku, kolam pengolahan dan ruang operator.
"Kami berharap tehnologi ini bisa dikembangkan di PDAM daerah lain sehingga penyediaan air bersih dan air minum masyarakat yang dijamin pemerintah bisa terpenuhi," kata dia.