Kairo (Antara Babel) - Tim pencari menemukan lebih banyak sisa jasad manusia dari pesawat EgyptAir yang jatuh di Mediterania pada Mei, kata komite investigasi pimpinan Mesir pada Minggu (3/7).
Kapal pencari John Lethbridge "membawa semua sisa jasad manusia yang sudah dipetakan di lokasi kecelakaan" menurut komite tersebut.
Setelah mengirimkan sisa jasad ke Alexandria, kapal tersebut akan kembali ke lokasi kecelakaan "untuk melakukan pemindaian menyeluruh di dasar laut dan mencari sisa jasad manusia."
Pesawat Airbus A320 milik EgyptAir jatuh ke laut pada 19 Mei saat menuju Kairo dari Paris, menewaskan 66 orang di dalamnya.
Dokter forensik dari Mesir dan Prancis yang ada di kapal pencari itu mengawasi proses pengambilan sisa jasad menurut komite.
Sisa-sisa jasad itu akan diperiksa oleh jaksa penuntut dan spesialis forensik di Alexandria sebelum dikirim ke Kairo untuk analisis DNA.
Seperti dilansir kantor berita AFP, komite yang meneliti kecelakaan pesawat itu pada Sabtu menyatakan bahwa chip memori pada kotak hitam perekam suara EgyptAir 804 masih utuh dan penyelidik seharusnya bisa mengaksesnya.
Kotak hitam lainnya, perekam data yang juga diambil dari dasar Mediterania, sudah bisa diakses.
Para penyelidik menyatakan pekan lalu bahwa puing pesawat itu menunjukkan tanda-tanda kebakaran dan perekam data mengonfirmasi bahwa alarm asap diaktifkan.
Pesawat itu membawa 40 warga Mesir, 15 warga Prancis, dua warga Irak, dua warga Kanada dan satu penumpang masing-masing dari Aljazair, Belgia, Inggris, Chad, Portugal, Arab Saudi, dan Sudan. (mu)