Belitung Timur, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan kegiatan Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) untuk mempromosikan objek dan destinasi wisata unggulan di daerah itu.
"Belitung Timur termasuk titik pelayaran dalam kegiatan MBJR, agenda besar ini kita manfaatkan untuk mempromosikan destinasi wisata," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Belitung Timur Hendri di Manggar, Jumat (10/5).
Ia menjelaskan pelayaran bertajuk MBJR itu berlangsung pada 8 hingga 11 Juni 2024 di Manggar dengan KRI Dewaruci.
KRI Dewaruci dijadwalkan berlabuh di Pelabuhan Aik Kelik Belitung Timur pada 8 Juni 2024 dan pesertanya selama di Belitung Timur mengunjungi berbagai cagar budaya dan melihat kekayaan alam serta destinasi wisata budaya.
"Sedangkan bagi masyarakat Belitung Timur bisa mengamati dan menyusuri kapal latih TNI Angkatan Laut RI ini dari dekat," ujarnya.
Hendri mengatakan daerah itu menjadi tujuan pelayaran dengan menyusuri jejak peradaban jalur rempah yang digagas Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.
Menurut Hendri, rempah menjadi pintu gerbang membawa kesenian, keyakinan, bahasa, tradisi yang melahirkan begitu banyak akulturasi budaya.
Pelayaran MBJR melewati titik-titik yang mengandung sejarah perdagangan dan budaya penting terkait simbol keterhubungan daerah serta konektivitas sejarah.
MBJR kata dia menjadi wahana untuk mengaktifkan kembali jalur rempah dan mempererat ikatan budaya antar wilayah.
Pelayaran akan menyusuri tujuh titik Jalur Rempah yaitu Jakarta, Belitung Timur, Dumai, Sabang, Melaka di Malaysia, Tanjung Uban, Lampung dan berakhir di Jakarta.