Mentok, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membentuk sebanyak 155 tim pendamping keluarga untuk mempercepat penanganan stunting di daerah itu.
"Sebanyak 155 tim pendamping ini melibatkan 465 orang yang terkoordinasi dengan baik agar pelaksanaan program dan kegiatan bisa berjalan sesuai rencana dan tepat sasaran," kata Bupati Bangka Barat Sukirman di Mentok, Kamis.
Selain telah membentuk tim pendamping keluarga, kata dia, pemerintah daerah juga telah menyiapkan para kader posyandu untuk terlibat aktif dalam percepatan penanganan stunting tersebut.
Jumlah kader posyandu terlatih sebanyak 935 orang, mereka aktif melakukan pendampingan terhadap keluarga, terutama keluarga yang memiliki anak stunting.
Selain itu, Pemkab bangka Barat juga terus melakukan koordinasi dan kolaborasi bersama untuk melakukan intervensi serentak dengan melibatkan organisasi perangkat daerah terkait, TNI-Polri, dan Kanwil Kemenag.
"Kita juga telah menyiapkan ketersediaan alat antropometri berstandar dan posyandu aktif untuk memantau balita dan warga lanjut usia di wilayah kerja masing-masing," ujarnya.
Menurut dia, beberapa persiapan yang dilakukan dengan ketersediaan tenaga, sarana, dan prasarana itu merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mendukung program intervensi serentak pencegahan stunting yang akan dimulai pada Juni 2024.
Sukirman mengatakan data prevalensi stunting Kabupaten Bangka Barat, berdasarkan data e-PPGBM BKKBN per Februari 2024 berada di angka 7,3 persen.
Bangka Barat dalam beberapa tahun terakhir kecenderungan angka prevalensi stunting terus melandai, pada 2021 prevalensi stunting 11,10 persen, 2022 tercatat 9,56 persen, dan pada 2023 menjadi 8,1 persen.
"Meskipun terus menurun masih ada beberapa desa yang masih diberikan tanda warna merah dan itu menjadi fokus dan perhatian kita," katanya.
Pemkab Bangka Barat bersama Pemprov Bangka Belitung juga telah menyusun strategi melalui program Rampak Gemintang untuk mengatasi percepatan penanganan stunting dan pengentasan kemiskinan.
Dengan keberhasilan yang telah dicapai Pemkab Bangka Barat dalam beberapa tahun terakhir, pada Selasa (21/5) Bupati Sukirman diundang menjadi salah satu pemateri di kegiatan temu regional konsolidasi intervensi serentak pencegahan stunting yang berlangsung di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Temu regional ini merupakan konsolidasi yang diinisiasi oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai wadah untuk menyosialisasikan program intervensi serentak pencegahan stunting 2024 kepada para anggota satgas dan organisasi perangkat daerah terkait.*