Tanjung Pandang, Belitung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memasok ratusan hewan kurban Idul Adha 1445 Hijriah dari luar daerah guna memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah itu.
"Kambing dan sapi kurban sebagian besar didatangkan dari Madura dan Lampung," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Belitung, Destika Efenly melalui Analis Pasar Hasil Pertanian DKPP Belitung, Yenni Purwanti di Tanjung Pandan, Senin.
Menurut dia, hewan kurban berupa sapi dan kambing dari luar daerah tersebut didatangkan karena stok sapi dan kambing kurban milik peternak lokal belum cukup memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat.
Ia memastikan, sapi dan kambing kurban yang didatangkan dari luar daerah tersebut dalam keadaan sehat karena telah melewati sejumlah rangkaian pemeriksaan kesehatan.
"Kami pastikan kondisi hewan kurban yang didatangkan dari luar daerah dalam kondisi sehat karena telah menjalani pemeriksaan kesehatan oleh petugas baik dari balai karantina dan lain-lain," ujarnya.
Baca juga: Belitung pastikan stok hewan kurban Idul Adha cukup
Ia menambahkan, kebutuhan sapi dan kambing kurban di daerah itu pada Idul Adha 1445 Hijriah tidak jauh berbeda dengan kebutuhan sebelumnya yakni sapi 549 ekor dan kambing 1.042 ekor.
"Meskipun pada tahun ini dilaporkan permintaan hewan kurban mengalami penurunan," katanya.
Disampaikan Yenni, saat ini stok kambing kurban di tingkat peternak dan penjual hewan kurban setempat tersedia sebanyak 1.191 ekor dan yang sedang dalam perjalanan pengiriman ada sebanyak 500 ekor.
Sedangkan stok sapi kurban tersedia sebanyak 210 ekor dan dalam pengiriman sebanyak 332 ekor yang akan datang dalam dua sampai tiga hari mendatang.
"Sehingga total ketersediaan stok kambing kurban sebanyak 1.691 ekor dan sapi kurban sebanyak 542 ekor," ujarnya.
Disampaikan dia, pihaknya juga rutin melakukan pengawasan di sejumlah peternak dan penjual hewan kurban setempat guna memastikan kondisi hewan kesehatan hewan kurban yang dijual kepada masyarakat.
"Kalau pemeriksaan kami lakukan secara umum bersama dokter hewan dari DKPP Belitung seperti melihat kondisinya di kandang apakah ada yang sakit, cacat, atau kurus maka kami minta untuk dipisahkan ke kandang lain," katanya.