Jakarta (ANTARA) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) DivHumas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko menyebut Mabes Polri memberikan asistensi kepada Polda Sumatera Utara (Sumut) dalam penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap penyebab kebakaran rumah yang mengakibatkan kematian wartawan Rico Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo.
"Kalau dari Mabes Polri tentu memberikan asistensi dalam bentuk 'jukrah', petunjuk dan arahan tentu selaku pembina fungsi teknis ya di masing-masing satuan kerja Polda Sumut," kata Trunoyudo di Jakarta, Senin.
Jenderal polisi bintang satu itu menyebut, Polri turun menangani kasus kebakaran yang menewaskan wartawan tersebut
Polda Sumut, kata dia, melakukan penyelidikan dengan melibatkan sejumlah pihak terkait, termasuk juga dengan Dewan Pers.
"Dari Polda Sumut sudah turun untuk melakukan penyelidikan dengan berkoordinasi dengan stakeholders (pemangku kepentingan, red) termasuk dari Dewan Pers juga bekerja selain kolaboratif juga berdasarkan dengan scientific crime investigation," tutur Trunoyudo.
Sebelumnya, Polda Sumut menggunakan metode modern scientific crime investigation (CSI) untuk mengungkap penyebab kebakaran rumah yang mengakibatkan kematian wartawan Rico Sempurna Pasaribu, di Jalan Nabung Surbakti, Kabupaten Karo.
Metode ini digunakan agar polisi mendapatkan kesimpulan berdasarkan keidentikan dari berbagai sudut pandang, sehingga penyebab kebakaran itu dapat terungkap secara terang.
Kepala Bidang Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi menjelaskan scientific crime investigation adalah sebuah metode yang memadukan teknik prosedur, dan teori ilmiah untuk mengumpulkan bukti dalam melawan kejahatan dan memenuhi kebutuhan hukum.
Dalam penyelidikan ini, penyidik telah meminta keterangan 16 orang saksi, termasuk saksi kunci dalam mengungkapkan penyebab peristiwa kebakaran tersebut.
Kebakaran itu menelan korban jiwa yakni Sempurna Pasaribu, Efprida Boru Ginting (istri), Sudiinveseti Pasaribu (anak), dan Lowi Situngkir (cucu).
Kebakaran rumah yang menewaskan wartawan Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya itu, ditengarai terkait dengan pemberitaan kasus perjudian yang dibuatnya, sehingga menimbulkan keprihatinan sejumlah pihak yang mendesak aparat segera mengungkap kebenarannya.