Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara konsisten membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu dalam memasarkan produknya melalui program gratis ongkos kirim (ongkir).
"Untuk membantu pelaku UMKM dalam mengirimkan produknya, pemerintah memberikan bantuan gratis ongkir," kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Bangka Selatan, Ivan Sumirno di Toboali, Selasa.
Ia mengatakan, program gratis ongkir ini bertujuan untuk membantu meringankan beban para pelaku UMKM dalam proses pengiriman produk ke luar daerah yang ada di Indonesia.
"Program ini benar-benar langsung menyentuh kepada pelaku UMKM, karena dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan mereka," ujarnya.
Ia mengatakan, program yang telah berjalan hampir empat tahun tersebut bekerja sama dengan PT Pos Indonesia cabang Toboali.
"Gratis ongkir yang disiapkan ini sebanyak 3 kilogram setiap kali pengiriman. Pada saat pengiriman akan ditempel stiker gratis ongkir yang telah disiapkan," ujarnya.
Ivan mengatakan, dengan adanya program gratis ongkir yang diberikan oleh pemerintah beberapa tahun terakhir ini, pelaku UMKM telah mengirimkan produknya hingga ke Papua, Kalimantan dan daerah lainnya di Indonesia.
"Jadi program gratis ongkir ini sangat membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan penjualan," ujarnya.
Ia mengatakan, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh para pelaku UMKM untuk mendapatkan program gratis ongkir seperti sertifikat produksi pangan industri rumah tangga dari dinas kesehatan, sertifikat halal dan beberapa persyaratan lainnya.
"Program gratis ongkir ini khusus untuk produk hasil dari perikanan karena Bangka Selatan terkenal dengan produk perikanannya seperti keretek, terasi, kericu, dan produk lainnya," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah ada sebanyak 30 pelaku UMKM yang menerima dan merasakan manfaat dari program gratis ongkir yang diberikan oleh pemerintah kabupaten Bangka Selatan.
"Untuk ke depan program ini akan terus kami tingkatkan lagi terutama dari sisi anggaran karena saat ini anggarannya sekitar Rp40 juta. Mudah-mudahan tahun depan lebih meningkat sehingga lebih banyak lagi pelaku UMKM yang bisa diakomodir," ujarnya.