Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan sebanyak 23.616 anak di daerah itu menerima imunisasi polio guna memutus transimisi virus polio.
"Tujuan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio 2024 selain untuk memutus transimisi polio, juga bertujuan untuk membentuk imunitas tubuh terhadap polio," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Belitung, Sri Agustini di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio dilaksanakan dalam rangka penanggulangan terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) polio.
Ia mengatakan, berdasarkan penilaian risiko menggunakan tool standar yang dikeluarkan oleh World Health Organization (WHO), Indonesia masuk dalam kategori risiko tinggi penularan polio.
"Dalam rangka memutus transimisi virus polio dan meningkatkan imunitas terhadap polio maka dilaksanakan PIN polio," ujarnya.
Sri menambahkan, sasaran PIN polio di daerah itu adalah anak-anak yang berumur 0-7 tahun, tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
"PIN polio tahap dua dimulai (23/7) dengan dua putaran yang berjarak minimal dua minggu dari putaran satu," katanya.
Disampaikannya, target cakupan pelaksanaan PIN polio adalah 95 persen di masing-masing sasaran.
"Dengan terpenuhi target tersebut diharapkan dapat memberikan kekebalan kelompok terhadap polio," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, guna mencapai target cakupan tersebut PIN polio dilaksanakan di tempat sasaran seperti kantor desa, sekolah, posyandu, puskesmas, dan puskesmas pembantu.
Ia menjelaskan, sampai hari kedua pelaksanaan PIN polio sudah didapatkan cakupan sebesar 30,1 persen dari sasaran.
Sri berharap masyarakat dapat lebih berperan aktif guna mendapatkan imunisasi polio ini.
"Kami imbau kepada orang tua agar tidak khawatir jika anak-anaknya menerima imunisasi polio karena dipastikan aman dan bermanfaat dalam membentuk kekebalan tubuh dari virus polio," katanya.