Pangkalpinang (ANTARA) - Kanwil Kemenkumham Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatatkan Tempalak Mirah Kabupaten Bangka Selatan sebagai Kekayaan Intelektual Komunal (KIK), guna menjaga kelestarian ikan hias khas daerah itu.
"Dengan adanya pencatatan KIK ini, maka Tempalak Mirah telah terlindungi sebagai sumber daya genetik dan harus dijaga kelestariannya," kata Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Babel Fajar Sulaeman Taman di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan Kemenkumham Republik Indonesia telah menerbitkan Pencatatan KIK Tempalak Mirah Bangka Selatan ini pada 14 Agustus 2024 dengan komunitas Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung, sebagai upaya melindungi sumber daya genetik dan kelestarian ikan khas Kepulauan Babel khususnya Bangka Selatan.
"Kita berharap dengan pencatatan KIK ini akan timbul nilai ekonomi yang berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat daerah ini," ujarnya.
Menurut dia KIK sangat terkait dengan ekoturisme, pariwisata, ekonomi kreatif dan kebudayaan sehingga peran pemerintah daerah sangat besar untuk pemanfaatan KIK. Oleh karena itu, mencatatkan KIK ini menjadi sangat penting, karena bukan hanya untuk tujuan pelestarian akan tetapi juga sebagai bentuk perlindungan hukum terhadap hak-hak masyarakat adat atas Kekayaan Intelektual mereka tersebut.
"KIK ini merupakan aset penting bagi masyarakat adat, yang mencerminkan identitas budaya, kearifan lokal, serta warisan nenek moyang yang perlu dilestarikan khususnya di Bangka Selatan," katanya.
Pembina Yayasan Ikan Endemik Bangka Belitung "The Tanggokers" Swarlanda mengatakan Ikan Tempalak Mirah atau "Betta Burdigala" merupakan jenis ikan air tawar endemik yang berasal dari Pulau Bangka dan hanya bisa ditemukan penyebaran alaminya di Pulau Bangka terkhususnya di Bangka Selatan.
"Ikan ini merupakan icon identitas yang dimiliki Pulau Bangka - Indonesia khususnya Bangka Selatan yang bisa dibuktikan secara ilmiah," katanya.
Ia menyatakan jenis ikan Tempalak Mirah ini juga status keberadaannya di alam berdasarkan IUCN Red List Consert Internasional sebagai menyandang status criticaly andangered yang berarti kristis di alam dan satu tahap lagi punah di alam.
"Saat ini ikan tempalak mirah terancam punah, karena hancurnya habitatnya dampak pertambangan timah dan perkebunan kelapa sawit yang telah perubahan habitatnya," katanya.
Ia berharap dengan terdaftarnya tempalak mirah ini menjadi KIK, agar semua mata bisa melihat dan mendengar akan kelestarian habitat ikan khas daerah yang terancam punah, karena ini adalah icon identitas Bangka Belitung khususnya Bangka Selatan yang tidak dimiliki daerah lain.
"Besar harapan kita adanya kawasan konservasi khusus, terutama pada habitat alami yang masih tersisa untuk ikan jenis ini, agar tidak tinggal cerita dan kedepan masih bisa dilihat anak cucu kita," katanya.
Berita Terkait
Produksi ikan di PPN Sungailiat mencapai 2.884.036 kilogram
30 Oktober 2024 17:11
Swiss-Belhotel tawarkan perpaduan hidangan laut dan nikmatnya sambal nusantara "Ikan Tenggiri Sambal Terasi"
29 Oktober 2024 19:26
Pemkot Pangkalpinang serahkan bantuan kepada 10 kelompok budidaya ikan
14 Oktober 2024 18:49
Bangka Tengah optimalkan fungsi PPI Kurau Timur
7 Oktober 2024 23:47
Pj Bupati Bangka: Swasta miliki peran dukung perkembangan UMKM
2 Oktober 2024 21:03
PT Timah fasilitasi nelayan Babel miliki BPJS Ketenagakerjaan
25 September 2024 10:32
PB IDI paparkan sejumlah keunggulan susu ikan
13 September 2024 15:33
Makan ikan selama kehamilan bisa kurangi risiko autisme pada anak
8 September 2024 10:35