Tanjung Pandan, Belitung (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia mengatakan bahwa Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, memiliki potensi untuk memproduksi obat bahan alam.
"Saya melihat potensi Kabupaten Belitung sangat besar untuk produk hayati yang bisa didorong menjadi produk obat bahan alam yang kelasnya adalah obat tradisional," kata Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Mohamad Kashuri di Tanjung Pandan, Kamis.
Ia mengatakan, BPOM RI melalui Loka POM Belitung menggelar kegiatan "BPOM-Campus Wellness Entrepreneurship" guna mendorong minat mahasiswa di Belitung dalam mengembangkan usaha obat-obatan tradisional maupun tradisional.
Dalam kesempatan itu pula, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, dan Kosmetik BPOM RI, Mohamad Kashuri melaksanakan kegiatan minum jamu bersama.
Jamu tersebut diproduksi langsung dari bahan-bahan lokal dan tradisional yang berasal dari wilayah itu.
"Bahan-bahannya dari Belitung semua yang diolah menjadi jamu, ke depannya bukan hanya jamu saja, namun ini bisa dikemas ke dalam wadah yang memiliki nilai komersial cukup tinggi," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut dia, apabila jamu tersebut sudah dikemas maka nantinya bisa diedarkan atau dijual tidak hanya di dalam daerah namun juga luar daerah.
"Kemudian tadi juga saya berkomunikasi dengan seseorang yang sudah mendapatkan sertifikat cara pembuatan obat tradisional yang baik, beliau membuat obat tradisional cairan obat dalam yang diminum dan bisa membantu kesehatan lambung," katanya.
Menurutnya, bahan baku pembuatan obat bahan alam masih tersedia cukup banyak di Belitung karena didukung dengan kelestarian alam dan lingkungan.
"Maka ini harus kita wadahi, kalau ada izin edar BPOM berarti sudah diawasi, produknya bermutu sehingga daya saingnya akan meningkat," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, BPOM juga memberikan peluang kepada mahasiswa di daerah itu untuk mengembangkan usaha di bidang obat-obatan bahan alam maupun tradisional.
"Kami akan tetap mendampingi bagaimana membuat produk yang sesuai dengan keamanan mutu dan laku di pasaran guna meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Berita Terkait
BPOM Pangkalpinang monitoring dan evaluasi tiga program nasional
12 Desember 2024 17:26
Pemkab Beltim akan replikasi program keamanan pangan BPOM
10 Desember 2024 21:16
BPOM temukan penggunaan bahan berbahaya pada makanan di Belitung Timur
10 Desember 2024 20:52
BPOM: Obat tetes mata herbal dapat sebabkan kebutaan
13 November 2024 14:13
BPOM cabut izin edar 16 produk kosmetik menyerupai obat dengan jarum
12 November 2024 15:44
BPOM amankan 76.420 latiao asal China dari 33 toko, cegah keracunan
4 November 2024 20:36
BPOM: tak terdeteksi residu klorpirifos dalam anggur shine muscat
4 November 2024 14:18
Larangan peredaran anggur Muscat menunggu hasil uji BPOM
31 Oktober 2024 15:13