Sungailiat (Antara Babel) - Deputi Bidang Pengembangan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir (PHLPN) pada Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Falconi Margono Sutarto mengatakan pihaknya tidak memberlakukan program ikatan dinas bagi peserta biasiswa reservasi.
"Setelah lulus dari perguruan tinggi mereka kami bebaskan, namun tetap akan menjadi moderator bagi teman mereka yang lainnya mengingat pentingnya nuklir bagi kehidupan manusia," katanya usai acara inagrasi penerima beasiswa iptek nuklir 2013 di Sungailiat, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Minggu.
Ia mengatakan, kemampuan dalam mengelola nuklir akan berdampak positif bagi manusia karena banyak manfaatnya.
Dia mengakui sampai saat ini pemerintah Indonesia masih memiliki keterbatasan dana yang cukup besar untuk menggali potensi nuklir seperti uranium.
"Seperti contoh di Kalimatan Barat yang dulu memakan waktu selama 10 tahun dan yang memulainnya adalah dari Prancis," katanya.
Dia mengatakan, menggali potensi nuklir sebanding dengan biaya yang cukup besar karena harus melalukan eksplorasi dengan melakukan penggalian yang cukup dalam.
"Secara umum kemampuan SDM Indonesia tidak kalah dengan negara lainnya, hanya saja yang selama ini menjadi kendala adalah kesempatan dan anggaran," katanya.
Filosofi yang dipahami, menurut dia, salah satunya membuka kesempatan bagi generasi Bangka Belitung untuk turut serta dalam rangka pendidikan.
"Awalnya ada permintaan bahwa peserta penerima biasiswa ini diberikan program ikatan dinas, namun kami beranggapan tidak perlu karena mereka diberikan kebebasan untuk menyalurkan ilmu sesuai dengan kemampuan yang didapat dari perguruan tinggi," katanya.
Dia mengakui, meski nuklir sangat bermanfaat bagi manusia namun pada umumnya masyarakat belum memahami dan cenderung menilai nuklir akan membahayakan.
Batan Tidak Berlakukan Program Ikatan Dinas
Senin, 29 Juli 2013 9:59 WIB
"Setelah lulus dari perguruan tinggi mereka kami bebaskan, namun tetap akan menjadi moderator bagi teman mereka yang lainnya mengingat pentingnya nuklir bagi kehidupan manusia,"