Jakarta (ANTARA) -
Meski belum pernah meraih gelar juara, Timnas Indonesia telah menunjukkan kiprah yang cukup signifikan dengan enam kali mencapai babak final.
Sejarah awal dan partisipasi
Indonesia merupakan salah satu peserta pertama sekaligus pendiri Piala AFF yang sebelumnya dikenal sebagai Piala Tiger bersama lima negara lainnya yaitu, Brunei, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura.
Pada edisi perdana di tahun 1996, Indonesia berhasil melaju hingga semifinal, namun harus puas di posisi keempat setelah kalah dari Vietnam di perebutan tempat ketiga dengan skor akhir 3-2. Momen ini menandai awal perjalanan panjang Timnas Indonesia dalam kompetisi regional tersebut.
Pencapaian terbaik
Pencapaian terbaik Indonesia di Piala AFF adalah menjadi runner-up sebanyak enam kali, yaitu pada edisi 2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020. Dalam beberapa kesempatan, Indonesia harus menelan kekalahan di final melawan tim kuat seperti Thailand , Singapura, hingga Malaysia.
Salah satu final yang paling dikenang adalah pada tahun 2010, Timnas yang saat itu dihuni nama-nama beken seperti Bambang Pamungkas, Irfan Bachdim, Firman Utina, Cristian Gonzales, hingga Markus Horison tampil meyakinkan sebagai tuan rumah bersama Vietnam.
Pada laga pembuka Timnas Indonesia berhasil menghajar Malaysia dengar skor telak 5-1, dalam partai-partai selanjutnya, Indonesia tampil konsisten hingga akhirnya melaju ke babak Final dan kembali bertemu Malaysia.
Namun sayang, hasil impresif Timnas Indonesia kala berjumpa Malaysia di fase grup tidak terulang di partai Final.
Malaysia berhasil menekuk tim garuda di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur dengan skor 3-0. Dalam leg ke-2 sebenarnya Indonesia mampu menang 2-1, tetapi Malaysia tetap keluar sebagai Juara dengan agregat akhir 4-2 untuk keunggulan Harimau Malaya. Partai final ini pun menuai beberapa isu kontroversial di dalamnya.
Selanjutnya pada AFF tahun 2016, Timnas Indonesia kembali berhasil melangkah hingga babak Final.
Indonesia yang saat itu diisi oleh pemain muda berbakat seperti Stefano Lilipaly, Rizky Pora, dan Hansamu Yama berhasil mencapai final meski sempat diragukan. Sayangnya, pada laga puncak, Indonesia harus mengakui keunggulan Thailand dengan agregat 3-2, meski sempat unggul 2-1 di leg pertama yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor.
Pada edisi 2020, Timnas Indonesia kembali mencapai final di bawah asuhan pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong.
Tim yang dipenuhi pemain muda seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman menunjukkan semangat juang tinggi. Namun, Indonesia kembali harus tunduk dari tim gajah putih Thailand dengan agregat 6-2.
Tantangan dan harapan
Meski Timnas Indonesia belum berhasil meraih gelar juara, performa yang ditunjukkan dalam beberapa tahun terakhir Timnas Indonesia memberi harapan bagi para pendukung sepak bola Tanah Air.
Kepemimpinan Shin Tae-yong yang fokus pada pembinaan pemain muda dan PSSI yang memberikan kehadiran pemain-pemain diaspora berkualitas diharapkan mampu menciptakan generasi emas yang dapat bersaing di level Asia Tenggara, bahkan Asia.
Di sisi lain, mentalitas juara masih menjadi tantangan utama bagi Timnas. Seringkali Indonesia tampil baik di fase grup hingga semifinal, namun gagal mempertahankan performanya di partai puncak.
Persiapan yang matang, strategi yang tepat, dan mental baja menjadi kunci untuk mewujudkan mimpi membawa trofi Piala AFF ke Nusantara. Perjalanan panjang Indonesia di Piala AFF menunjukkan bahwa meskipun gelar juara masih belum diraih, harapan itu tetap ada.
Dengan regenerasi pemain dan peningkatan kualitas tim, Timnas Indonesia diharapkan dapat segera memutus kutukan runner-up dan dapat meraih gelar juara di masa mendatang khususnya pada ajang Piala AFF tahun 2024 ini.