Washington (ANTARA) - Kandidat presiden dari Partai Republik, Donald Trump, mengatakan bahwa ia akan berusaha membuat kesepakatan nuklir dengan Iran jika terpilih kembali pada November mendatang.
"Tentu saja, saya akan melakukannya," kata Trump pada Kamis (26/9) ketika ditanya wartawan apakah ia akan mempertimbangkan untuk membuat kesepakatan nuklir dengan Iran.
Pada 2015, Iran menandatangani perjanjian nuklir yang dikenal dengan nama Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA) bersama dengan Amerika Serikat, China, Rusia, Prancis, Jerman, dan Inggris, serta dengan partisipasi Uni Eropa.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, Iran akan mengurangi program nuklirnya sebagai imbalan atas keringanan sanksi.
Namun, Amerika Serikat menarik diri dari JCPOA pada 2018 di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump saat itu, yang menyebabkan runtuhnya perjanjian tersebut.
Pada 2021, Iran secara sukarela mengizinkan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memasang kembali kamera di fasilitas nuklir di kota Karaj, tetapi menyatakan tidak akan memberikan data dari rekaman kamera tersebut hingga Amerika Serikat mencabut sanksi yang diberlakukan kembali.
Sumber: Sputnik-OANA
Berita Terkait
Perdana Menteri Inggris prihatin atas upaya pembunuhan kedua Trump
17 September 2024 16:23
Trump salahkan Biden, Harris atas percobaan pembunuhan terhadapnya
17 September 2024 09:26
Trump nyatakan tak suka Taylor Swift usai penyanyi itu dukung Harris
16 September 2024 17:36
Apa bedanya rencana kebijakan ekonomi Kamala Harris dan Donald Trump?
30 Agustus 2024 15:27
Harris dan Trump, kandidat Presiden AS 2024
24 Agustus 2024 23:24
Trump: Harris "hancurkan" San Francisco dan California
22 Agustus 2024 16:05
Harris ungguli Trump pada jajak pendapat baru menyusul mundurnya Biden
25 Juli 2024 10:19
Kennedy diskusikan potensi peran dengan Trump
23 Juli 2024 14:06