Jakarta (Antara Babel) - Jessica Kumala Wongso, Wayan Mirna Salihin dan
Boon Juwita alias Hani saling mengenal di kuliah kampus Billy Blue
Collge of Design di Australia.
Jessica mengenal Hani terlebih dahulu, tepatnya tahun 2006. Setahun
kemudian, mereka kedatangan seorang teman baru bernama Wayan Mirna
Salihin.
Boon Juwita alias Hani (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Sebagai sesama perantau dari Indonesia, mereka kerap berkumpul
dan bercengkrama ketika tidak disibukkan dengan tugas-tugas kuliah. Tak
tentu memang waktunya, bisa sekali seminggu, sekali sebulan atau lebih.
Walau tidak ada waktu pasti, ketiga perempuan itu tetap menjalin
komunikasi yang baik di antara mereka.
Wayan Mirna Salihin, Boon Juwita alias Hani, Jessica Kumala Wongso, dan Vera. (Instagram Jessica Wongso)
Jessica sendiri mengaku lebih dekat dengan Hani, yang dikenalnya
lebih dulu daripada Mirna. Namun, selepas mereka diwisuda pada tahun
2008, Hani yang memilih kembali ke Indonesia lebih dulu mulai
menjarangkan kontak dengan teman-temannya.
Mirna dan Jessica pun menjadi semakin akrab dibandingkan sebelumnya.
Sikap Mirna yang blak-blakan dan kerap berterus terang ternyata tidak
pernah dipermasalahkan oleh Jessica.
Kepulangan Mirna ke Indonesia tidak membuat persahabatan mereka
terputus begitu saja. Mereka tetap saling kontak dan saling mencari
ketika salah satu sedang ada di Indonesia maupun Australia.
Jessica menuturkan Mirna bisa sekali setahun berkunjung ke
Australia. Pada tahun 2012, dia datang dengan calon suaminya Arief
Soemarko, pada tahun 2013 bersama ibu dan adiknya dan terakhir tahun
2014 dia sendirian.
"Kalau ke Australia, Mirna pasti mencari saya," ujar Jessica.
Jessica Kumala Wongso (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Komunikasi terus berlanjut sampai akhirnya Jessica mengusulkan
untuk membuat sebuah grup di aplikasi percakapan daring "WhatsApp".
Mirna kemudian membuatnya dan mengundang Jessica, Hani dan Vera, salah
satu teman kampus yang tidak bisa mereka tinggalkan begitu saja.
Tahun 2015, tepatnya 5 Desember, Jessica berkunjung ke Indonesia dan
bisa ditebak, Mirna lah yang pertama kali dihubunginya. Bahkan ketika
masih transit di Bandara Changi, Singapura, dia mengaku satu-satunya
orang Indpnesia yang dikontak adalah Mirna, bukan, katakanlah, orang
tuanya.
Beberapa hari setelah Jessica menikmati Jakarta, dia pun mengajak
sahabatnya itu untuk bertemu. Akan tetapi saat itu Mirna tidak sendiri
lagi karena Arief sudah menjadi suaminya.
"Kamu saya kontak gak bisa. Tadinya mau memberikan undangan ini,"
kata Mirna sambil menunjukkan kartu undangan pernikahan yang menurut
Jessica, cantik.
Pengakuan
Persahabatan kedua perempuan itu seolah terjalin indah hingga
terjadi peristiwa mengguncangkan: Mirna meninggal dunia usai meminum
kopi es vietnam di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta.
Semua pihak yang dekat dengan mereka sontak terkejut dan mungkin
tidak bisa melupakan kejadian pada hari Rabu 6 Januari 2016 itu. Apalagi
diketahui, kopi yang diminum Mirna dipesan oleh Jessica Wongso.
Rencana Mirna, Jessica, Hani dan Vera untuk reuni dan makan malam di
kafe mewah itu pun batal. Impian tertawa-tawa bahagia dengan teman lama
berubah menjadi hal kelam yang tak disangka.
Jessica, Hani, yang bersama Mirna saat perempuan tersebut kolaps mau
tidak mau terseret dalam kasus pidana setelah pihak keluarga Mirna
melaporkan semuanya ke polisi.
Pemeriksaan dilakukan dengan segera. Semua bukti dikumpulkan dan
muncul lah nama tersangka yaitu Jessica Wongso. Dia pun ditahan dan naik
statusnya menjadi terdakwa.
Jessica Kumala Wongso (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Dan ketika diperiksa di depan Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat yang dipimpin Kisworo, Jessica pun mengungkapkan hal cukup
mengejutkan.
Jessica mengaku dirinya hampir tidak pernah membicarakan masalah pribadi, terutama yang negatif, dengan Mirna.
Dia mengatakan bahwa dirinya tidak pernah memberi tahu Mirna dengan
siapa dia sedang menjalin hubungan khusus, tidak pernah memberi tahu
permasalahannya di Australia dan bahkan tidak memberi tahu bahwa tujuan
sebenarnya dia ke Indonesia pada Desember 2015 adalah karena ingin
menenangkan diri setelah bertikai dengan atasan kantor yang berujung
pada berhentinya dia dari pekerjaan.
Sebenarnya, suami Mirna, Arief Soemarko, dalam kesaksian di
persidangan sempat mengungkapkan hubungan buruk antara istrinya dan
Jessica.
Pertemuan di Sydney pada tahun 2014, kata Arief, menjadi awal dari
masa kelam tersebut. Menurut dia, saat itu Mirna merasa Jessica marah
dengan dirinya karena memberikan nasihat tentang kekasih Jessica.
Istrinya menjadi takut bertemu Jessica. Ketika akan bertemu di Grand
Indonesia pada 6 Januari 2016, Mirna, menurut Arief juga terlihat tidak
nyaman akan bertemu Jessica dan harus menunggu Hani sebelum menuju
Olivier.
Namun, terdakwa menyanggah keterangan tersebut. Malah dia mengatakan
bahwa Mirna lah yang curhat mengenai hubungannya yang tidak terlalu
baik dengan Arief yang telah melamarnya, juga kekesalan bahwa dirinya
tidak diakui oleh calon mertua.
Mirna pun berkeluh kesah tentang keluarganya, di mana kembarannya,
Sandy, yang menikah karena hamil di luar nikah dan adiknya yang pergi ke
Jepang hanya berdua dengan pacarnya.
Suami Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko (tengah), bersama saudara
kembar Wayan Mirna Salihin, Made Sandy Salihin (kiri) (ANTARA FOTO/Reno
Esnir)
Apapun itu, pro dan kontra meninggalnya Mirna masih berlanjut.
Perkara ini masih belum bisa dipastikan sampai adanya keputusan
pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Sampai saat itu tiba, kasus ini
masih gelap.