Pangkalpinang (ANTARA) - Calon Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman terus menggencarkan program kuliah gratis khususnya kepada generasi muda di Kepulauan Babel, sebagai komitmen untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal.
"Kami melalui Rosman Djohan Institut terus menggencarkan kuliah gratis ini dan diharapkan lulusan program ini dapat menerapkan ilmu ini ke daerah dan mengembangkan potensi yang ada di tempat tinggal masing-masing," kata Erzaldi Rosman di Pangkalpinang, Sabtu.
Ia mengatakan konsep penempatan mahasiswa lulusan program kuliah gratis Rosman Djohan Institut ini di desa-desa untuk memaksimalkan potensi ekonomi lokal sesuai dengan produk unggulan dapat membantu perkembangan desa tersebut lebih cepat.
Disisi lain, program yang sudah dicanangkan ini nantinya akan memberikan dampak positif, baik itu masyarakat, desa, hingga perguruan tinggi para pelajar itu menuntut ilmu.
"Bagi desa tentu dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, memperkuat ekonomi lokal, dan menciptakan lapangan kerja baru," kata Erzaldi.
Begitu pula bagi mahasiswa itu sendiri, dapat menambah pengalaman langsung di lapangan, meningkatkan keterampilan sosial dan profesional. Dan bagi perguruan tinggi dapat membuktikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat.
Mantan Gubernur Kepulauan Babel periode 2017 - 2022 ini telah merangkum langkah-langkah strategis untuk mendukung terealisasinya program besar tersebut, diantaranya
1. Identifikasi Potensi Desa
Pemetaan Produk Unggulan Desa: Lakukan survei untuk mengidentifikasi produk unggulan atau potensi ekonomi desa (misalnya, kerajinan, hasil pertanian, wisata, atau budaya lokal). Analisis SWOT: Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dari produk unggulan tersebut.
2. Pemilihan Mahasiswa
Pilih mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan desa, misalnya mahasiswa ekonomi, pertanian, pariwisata, atau teknologi informasi. Pertimbangkan kombinasi lintas jurusan agar program lebih komprehensif.
3. Pelatihan Mahasiswa
Berikan pelatihan kepada mahasiswa tentang pendekatan pembangunan desa, kewirausahaan, pemasaran, dan teknologi. Pastikan mahasiswa memahami budaya lokal agar interaksi dengan masyarakat lebih efektif.
4. Implementasi Program
Pendampingan Usaha Lokal: Mahasiswa membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas produk unggulan desa, seperti pengolahan hasil panen atau inovasi produk kerajinan.
Pelatihan Digitalisasi: Edukasi masyarakat tentang pemasaran digital, e-commerce, dan penggunaan media sosial untuk memperluas pasar.
Peningkatan Infrastruktur Ekonomi: Bantu desa dalam menyusun rencana pembangunan ekonomi jangka panjang, seperti menciptakan koperasi atau kelompok usaha bersama.
5. Edukasi dan Keberlanjutan
Pendidikan Masyarakat: Berikan pelatihan langsung kepada masyarakat, seperti cara meningkatkan efisiensi produksi atau diversifikasi produk.
Penguatan Kelembagaan Desa: Perkuat peran BUMDes atau lembaga lokal lainnya agar program tetap berjalan setelah mahasiswa selesai bertugas.
6. Monitoring dan Evaluasi
Lakukan evaluasi secara berkala terhadap keberhasilan program. Dokumentasikan proses dan hasilnya sebagai laporan untuk digunakan pada program serupa di masa depan.
"Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah desa, perguruan tinggi, dan masyarakat, program ini dapat menciptakan dampak yang signifikan dan berkelanjutan," demikian Erzaldi Rosman.
(Publikasi kerja sama LKBN ANTARA Babel dengan Tim Calon Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman - Yuri Kemal)