Jakarta (ANTARA) -
Penandatangan dilakukan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan (MOFCOM) Wang Wentao terkait kerja sama mineral hijau, disaksikan oleh presiden kedua negara pada Sabtu di Great Hall of the People, China.
MoU lainnya berkaitan dengan kerja sama sumber daya mineral, yang ditandatangani oleh Bahlil dan Zheng Shanjie selaku Ketua National Development and Reform Commission (NDRC).
"MoU ini menandai babak baru dalam kerja sama strategis Indonesia dan China. Kolaborasi ini tidak hanya bakal memperkuat rantai pasok mineral yang berkelanjutan, tetapi juga akan mendorong investasi signifikan dalam pengembangan energi bersih di kedua negara," kata Bahlil usai penandatangan, dikutip dari siaran pers kementerian.
Bahlil mengatakan, kerja sama ini menunjukkan keseriusan Indonesia dan China dalam mewujudkan komitmen global mempercepat proses transisi energi yang berkelanjutan.
“Kita bersama-sama berkontribusi dalam mencapai tujuan global untuk transisi energi yang adil dan inklusif," sambungnya.
NDRC dan MOFCOM merupakan dua badan pemerintah China yang berwenang memberikan persetujuan investasi outbond oleh perusahaan-perusahaan dari negara tersebut ke luar negeri.
MoU kerja sama mineral hijau dengan MOFCOM yang ditandatangani bertujuan untuk mendorong pengembangan industri mineral "hijau" mulai penambangan sampai hilirisasinya di Indonesia, yang sejalan dengan komitmen kedua negara dalam mengatasi perubahan iklim.
Istilah mineral "hijau" mengacu pada produk mineral yang diperlukan untuk pengembangan industri hijau dan rendah karbon, serta eksplorasi, pengembangan, dan pemanfaatan sumber daya mineral yang ramah lingkungan dan berkelanjutan di semua tahapan.
"Bagi Indonesia, ini bisa membuka peluang besar untuk mengembangkan industri mineral hijau yang bernilai tambah tinggi. Ke depan, mineral hijau akan menjadi kunci dalam pengembangan energi bersih sebagaimana arahan Presiden Prabowo," katanya.
Sementara itu, MoU bidang mineral dengan NDRC berfokus pada pengembangan dan pemanfaatan mineral yang sangat dibutuhkan dalam industri modern.
Ini membuka kesempatan kedua belah pihak untuk menjajaki peluang investasi dan kerja sama di sektor sumber daya mineral mulai penambangan sampai hilirisasi, serta memperkuat rantai pasok sumber daya mineral yang aman dan berkelanjutan.
Melalui kerja sama ini, Kementerian ESDM akan memainkan peran penting dalam memperkuat kerja sama bilateral kedua negara di bidang mineral, serta diharapkan dapat meningkatkan investasi di sektor mineral Indonesia.
Indonesia dan China memiliki forum bilateral rutin dua tahunan, yaitu Indonesia-China Energy Forum (ICEF). ICEF ke-7 diselenggarakan di Bali pada 3 September 2024.
Pertemuan tersebut menekankan kembali komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama di bidang pengembangan migas konvensional dan non-konvensional, batu bara, ketenagalistrikan, dan energi bersih.
Di samping itu, Indonesia juga menawarkan berbagai peluang investasi di sub sektor migas, batubara, ketenagalistrikan, dan EBT. Forum ini juga membahas peluang pendanaan proyek-proyek energi yang didukung oleh lembaga finansial seperti Sinosure, China Development Bank, dan Exim Bank of China.
Berita Terkait
Kunjungan Prabowo ke China, hasilkan investasi dan tegaskan sikap RI
11 November 2024 10:37
Jepang panggil 27 pemain untuk hadapi Indonesia dan China
7 November 2024 17:53
Presiden Jokowi-Xi Jinping bicarakan 10 tahun pemerintahan via telepon
14 Oktober 2024 22:51
Shin Tae-yong: Kami hadapi China dengan penuh semangat dan keberanian
14 Oktober 2024 20:09
Ragnar Oratmagoen, Jordi Amat, dan Shayne telah tiba di Bahrain
7 Oktober 2024 17:28
Jay Idzes minta dukungan penuh suporter saat lawan Bahrain dan China
7 Oktober 2024 14:12
Daftar 27 pemain Timnas Indonesia untuk hadapi Bahrain dan China di kualifikasi Piala Dunia 2026
2 Oktober 2024 10:11
Ginting dan Jonatan Christie melesat ke perempat final China Open 2024
19 September 2024 18:30