Purwakarta (Antara Babel) - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi meminta camat dan kepala desa menjemput warganya yang menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi setelah mendengar ada kabar warga Purwakarta menjadi pengikut Dimas Kanjeng.
"Saya sudah meminta ke kades dan camat untuk melakukan pengecekan secara langsung. Kalau benar ada di sana, harus bisa dibujuk untuk pulang ke rumah," kata dia di Purwakarta, Sabtu.
Warga Purwakarta dikejutkan oleh pesan berantai lewat Whatsap selama beberapa hari terakhir yang menyebutkan Rukoyah, warga Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta, menjadi salah satu pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang kini masih bertahan di padepokan milik Dimas Kanjeng.
Dedi memastikan seluruh biaya penjemputan akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemkab Purwakarta sehingga sedikit pun tidak akan membebani pihak keluarga.
Rukoyah yang memiliki empat anak ini sudah sebulan pergi dari rumah dengan alasan mengikuti pengajian di Jawa Timur.
"Kasihan keluarganya bingung, jadi harus dibantu untuk penjemputan," kata Dedi.
Dedi memastikan jika ternyata di Padepokan Dimas Kanjeng, warga Purwakarta yang menjadi pengikut padepokan tidak hanya Rukoyah, maka memerintahkan bawahannya untuk dijemput sekalian.
Berita Terkait
Presiden Prabowo: Setiap rupiah milik rakyat harus dinikmati oleh rakyat
28 November 2024 21:01
Prabowo umumkan dana kesejahteraan guru 2025 naik jadi Rp81,6 triliun
28 November 2024 20:58
Pemerintah alokasikan Rp17 triliun perbaiki 10.440 sekolah pada 2025
28 November 2024 19:44
Prabowo menitikkan air mata di hadapan para guru
28 November 2024 18:15
Brigjen TNI Arif Cahyono dukung penetapan Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional
28 November 2024 16:28
Kadisjarahad kunjungi Belitung bahas usulan Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional
28 November 2024 14:59
Bupati Bangka Tengah: PGRI wadah lindungi guru dari persoalan hukum
26 November 2024 10:50