St. Louis, Amerika Serikat (Antara Babel) - Calon presiden Amerika
Serikat dari Partai Republik Donald Trump menyatakan bahwa lawannya dari
Partai Demokrat, Hillary Clinton, akan masuk penjara jika dia menjadi
presiden.
Trump juga menyerang suami Hillary atas perlakuannya
terhadap wanita pada debat calon presiden yang panas yang dilakukan
sebulan sebelum Pemilu 8 November digelar.
Debat mereka, yang
kedua dari tiga debat sebelum pemungutan suara 8 November, sangat brutal
dengan keduanya saling serang sepanjang debat.
Trump menyebut Hillary "setan" yang berulang-ulang bohong dan sesungguhnya orang yang memendam kebencian akut dalam hatinya.
Sebaliknya Hillary menyebut Trump pria cabul yang kerap melecehkan perempuan.
Sejak awal aroma akan saling hina sudah terasa ketika keduanya menolak berjabat tangan begitu keduanya naik panggung debat.
Dua
moderator debat, Anderson Cooper dari CNN dan Martha Raddatz dari ABC,
terlihat hanya bisa menyaksikan kedua calon presiden ini berbalas
serang.
Namun di atas itu semua, baik Trump maupun Hillary
keduanya sama-sama mendaratkan pukulan telak saat mereka berdebat soal
pajak, layanan kesehatan, kebijakan AS di Suriah dan komentar Hillary
soal separuh pendukung Trump adalah orang-orang tercela.
Trump maju ke panggung debat di St. Louis, Missouri, pada momen paling kritisnya dalam masa 16 bulan kecalonpresidenannya.
Pengungkapan
video tahun 2005 yang memperlihatkan dia berbicara vulgar soal wanita
membuat para politisi Republik meninggalkan dia, memperdalam jurang
perbedaan dengan para tokoh prokemapanan di Republik dan membuat langkah
dia mencapai Gedung Putih semakin sulit diayunkan.
Menurut jajak pendapat CNN/ORC, Hillary memenangkan debat kedua ini dengan 57 persen melawan 34 persen yang didapat Trump.
Kemenangan
ini langsung menciptakan sentimen positif di bursa Asia dengan naiknya
harga saham dan melesatnya nilai mata uang Meksiko Peso karena pasar
melihat Trump menjadi sangat sulit memenangkan Pemilu.
Bahkan
setelah debat kedua pun, para pemimpin Republik tetap prihatin Trump
tidak cukup menyesal ucapan cabulnya kepada perempuan sehingga gagal
memenangkan suara independen dan pemilih wanita yang akan menentukan
hasil Pemilu.
Dia kembali menyebut omongan dalam video itu
sebagai omong-omong santai dan tidak pernah mencium atau menjamah
perempuan tanpa seizin perempuan itu, padahal dalam video yang viral
Jumat pekan lalu itu dia mengakui kerap menjamah tubuh perempuan.
Presiden
Bill Clinton memperlakukan wanita lebih buruk lagi, kata Trump. Ini
adalah salah satu cara dia menaikkan lagi popularitasnya.
Hillary Clinton membalas tudingan Trump itu dengan menyatakan pengusaha dari New York itu tidak layak mengisi Gedung Putih.
"Dia
bilang video itu tidak menggambarkan siapa dia, tetapi menurut saya
jelas semua orang yang mendengarnya (omongan Trump dalam video itu)
menyatakan omongan itu sangat mewakili siapa dia," kata Hillary seperti
dikutip Reuters.
Hillary menuduh Trump menghindar dari diskusi
soal kebijakan demi lari dari bahasan tentang kampanyenya karena "cara
Anda itu meledakkan dan kaum Republiken meninggalkan Anda."
Donald Trump Bilang Setan, Hillary Clinton Bilang Cabul
Senin, 10 Oktober 2016 16:05 WIB