Jakarta (ANTARA) - Sebuah unggahan video di Facebook menunjukkan terdapat dua uang dengan nominal Rp100.000, yang mana salah satunya diklaim sebagai uang palsu.
Dalam video tersebut, kedua uang saat diterawang terdapat gambar pahlawan sehingga tidak sulit untuk dibedakan. Tak lama kemudian, pembuat video menggesekkan dan mengupas uang itu, dan menyebut jika terbelah menjadi dua bagian maka uang tersebut adalah palsu.
Berikut narasi dalam video tersebut:
“Nah ini uang seratus, ada yang asli ada yang palsu. Nah, kalau kita lihat dari kasat mata, mirip nih. Ini uang 100 ribu, nah ini yang asli. Yang asli kita terawang ada (gambar pahlawan). Yang palsu, diterawang ada (gambar pahlawan) sayang. Nah, jadi hati-hati, sulit sekali memang membedakan mana asli mana palsu, dia tetap ada disini gambar pahlawannya biar lagi diterawang. Untuk lebih mengetahuinya lagi, perhatikan baik-baik. Kalau uang asli dikasi begini tidak akan terbagi kertasnya. Kalau uang palsu, ini kertas (akan terbagi dua saat digesekan) ini uang palsu. Tidak bisa kita bedakan kecuali kita perhatikan baik-baik itu pinggirnya uang.”
Namun, benarkah mengupas uang merupakan cara untuk mengecek uang asli atau palsu?
Penjelasan:
Kasus peredaran uang palsu kembali menjadi sorotan usai terkuaknya sindikat pembuat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Sindikat tersebut diduga mencetak dan mengedarkan uang palsu dalam pecahan Rp100.000 dengan nilai yang cukup besar. Masyarakat pun diminta berhati-hati saat menerima uang.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menjelaskan uang palsu maupun uang rupiah kertas asli, termasuk uang yang sudah lusuh, sama-sama bisa dibelah dengan cara dikelupas sehingga bukan merupakan metode pembuktian.
Dilansir dari laman ANTARA, agar terhindar dari menjadi korban peredaran uang palsu, Anda perlu memahami cara membedakan uang asli dengan yang palsu. Bank Indonesia menyarankan penggunaan metode 3D: Dilihat, Diraba, dan Diterawang.
Cara mengenali uang asli dan palsu
1. Dilihat dari warna dan desain
Uang asli memiliki warna cerah dan desain tajam, sementara uang palsu tampak kusam dan kabur. Periksa dengan teliti gambar pahlawan, ornamen, dan logo Bank Indonesia yang biasanya lebih jelas pada uang asli.
2. Diraba dari tekstur bentuk kertas
Uang asli terasa lebih tebal dan kasar, sedangkan uang palsu terbuat dari kertas tipis dan halus. Uang asli juga memiliki unsur pengaman yang terasa kasar saat diraba, seperti pada gambar utama dan lambang negara.
3. Diterawang cahaya
Menerawang uang ke cahaya akan memperlihatkan tanda air seperti gambar pahlawan dan logo Bank Indonesia. Pada pecahan tertentu, benang pengaman akan berubah warna jika diterawang.
4. Periksa benang pengaman
Benang pengaman terlihat menyatu dengan kertas pada uang asli dan dapat berubah warna saat dilihat dari sudut tertentu. Uang palsu sering kali tidak memiliki benang pengaman atau dibuat tidak sesuai desain asli.
5. Kenali ciri-ciri spesifik
Setiap pecahan uang rupiah memiliki ciri khas seperti ukuran, desain, dan warna. Perhatikan elemen-elemen tersembunyi, seperti tinta yang berubah warna pada pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.
Langkah jika menerima uang palsu
Masyarakat diimbau untuk tidak membelanjakan uang yang diduga palsu dan segera melaporkannya ke kantor bank terdekat atau Bank Indonesia untuk klarifikasi. Selain itu, laporan dugaan tindak pidana pemalsuan uang juga dianjurkan ke kantor polisi terdekat.