Koba, Babel (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat sebanyak 57 kejadian bencana alam sepanjang Tahun 2024.
"Kejadian bencana alam itu banyak terjadi pada Desember 2024 yang dipicu cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi disertai angin kencang," kata Kepala BPBD Bangka Tengah Yudhi Sabara di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, kejadian bencana alam terjadi yaitu angin kencang yang merusak sejumlah rumah warga, banjir, banjir rob, tanah longsor, kebakaran hutan dan pohon tumbang.
"Untuk itu kami mengimbau seluruh masyarakat untuk selalu berhati hati dalam melaut dan berkendara. Demikian juga para nelayan untuk berhenti sementara melaut jika gelombang sedang tinggi," ujarnya.
Cuaca ekstrem kata dia juga berbahaya bagi nelayan karena angin kencang bisa menimbulkan ombak besar di laut.
“Cuaca seperti ini bisa membuat kapal karam, petani bisa gagal panen, juga berbahaya bagi pengguna jalan yang mengakibatkan kecelakaan," ujarnya.
Ia mengatakan, curah hujan tinggi yang disertai angin kencang berpotensi terjadi bencana alam angin kencang yang dapat merusak rumah penduduk, longsor dan pohon tumbang.
"Maka itu kami mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di kawasan pesisir pantai dan pada beberapa titik yang menjadi lintasan angin puting beliung," ujarnya.
Yudhi Sabara menekankan pentingnya kesiapsiagaan, terutama bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana.
Masyarakat juga diminta memperhatikan lingkungan sekitar, seperti memangkas pohon yang sudah tua atau rimbun di pekarangan, membersihkan saluran air di sekitar rumah, dan memastikan konstruksi atap rumah dalam kondisi baik.
"Bagi yang tinggal di daerah rendah atau rawan genangan, diharapkan lebih waspada terhadap kondisi pasang surut air dan menjaga peralatan listrik agar tidak terkena genangan," ujarnya.