Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, merealisasikan sebesar 20 persen dana desa untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, di Koba, Jumat, mengatakan sebesar 20 persen dana desa itu dikelola untuk ketahanan pangan sebagai penunjang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Dengan demikian, maka program MBG bisa dilaksanakan secara masif pada seluruh sekolah di Bangka Tengah, dalam rangka meningkatkan gizi pelajar dan mencegah stunting," ujarnya.
Pemkab Bangka Tengah tahun ini juga berkomitmen merealisasikan program swasembada pangan sebagai misi Astacita Presiden Prabowo Subianto.
"Program swasembada pangan itu lebih digalakkan kepada pengembangan padi kering (gogo) dan pengembangan komoditas jagung pipil," kata Algafry.
Ia mengatakan, selain program swasembada pangan juga dilaksanakan program pekarangan pangan bergizi.
Program pekarangan bergizi tersebut terdiri dari beberapa kegiatan, yakni kegiatan kaji terap desa oleh PPL di wilayah BPP (betuah/bertani dari rumah) dan penyuluhan pemanfaatan kompos dari limbah rumah tangga menggunakan MA-11.
Program swasembada pangan Kabupaten Bangka Tengah tahun 2025 yang sejalan dengan misi Astacita Presiden Prabowo Subianto, di antaranya peningkatan padi lahan kering/gogo, peningkatan produksi jagung, dan penyediaan sarana produksi pertanian (saprodi) lahan optimalisasi di Desa Namang dan Desa Belilik.