Manggar, Belitung Timur (ANTARA) - Desa Batu Penyu Kecamatan Gantung berhasil menasbihkan diri menjadi juara Bola Kasti Putri Antar Desa se-Kabupaten Belitung Timur Tahun 2025.
Desa Batu Penyu berhasil mengalahkan Desa Baru Kecamatan Manggar dalam final kejuaraan bola kasti di lapangan bola luar komplek olahraga, kecamatan Damar, Selasa (18/2/25).
Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan, Sayono yang menutup Kejuaraan mengatakan kejuaraan kasti ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang diharapkan dapat mempererat hubungan antarwarga, menjalin silaturahmi, dan menciptakan suasana yang harmonis di tengah masyarakat.
Selama kejuaraan berlangsung, dapat disaksikan berbagai pertandingan yang sangat menarik, semangat juang yang tinggi dari setiap tim yang berpartisipasi, dan tentu saja kita juga menyaksikan kegembiraan yang terpancar dari wajah-wajah para pemain, pelatih, dan penonton.
“Melalui kegiatan ini, kita dapat melihat bahwa olahraga, khususnya kasti, memiliki peran yang sangat penting dalam membangun karakter dan kebersamaan. Kasti adalah permainan yang mengajarkan kita tentang kerja sama, disiplin, dan sportifitas,” kata Sayono.
Menurutnya, kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang untuk menentukan siapa yang terbaik, tetapi juga sebagai langkah awal untuk menciptakan ekosistem olahraga yang lebih baik di Kabupaten Beltim.
“Saya juga ingin memberikan apresiasi yang tinggi kepada para pemenang kejuaraan ini. Kalian merupakan contoh nyata dari dedikasi, kerja keras, dan semangat yang tidak pantang menyerah. Namun, bagi yang belum berhasil meraih juara, jangan berkecil hati. Ingatlah bahwa setiap pengalaman adalah pelajaran berharga,” ujarnya.
Selain Desa Batu Penyu dan Desa Baru yang menyabet posisi pertama dan kedua, Desa Senyubuk Kecamatan Kelapa Kampit berhasil menyabet posisi ketiga yang menumbangkan ibu-ibu dari Desa Jangkar Asam Kecamatan Gantung.
Sebagai jawara, Desa Batu Penyu memperoleh uang pembinaan sebesar Rp5.250.000 beserta trophy dan medali emas untuk setiap pemainnya. Sedangkan di posisi II, Desa Baru memperoleh Rp4.200.000 plus medali perak dan trophy.
Desa Senyubuk mendapatkan Rp3.150.000 uang pembinaan plus trophy dan medali perunggu. Sedangkan Desa Jangkar Asam hanya mendapatkan uang pembinaan Rp2.100.000 dan trophy tanpa medali.