Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah kembali membuka Program Kelas Beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali Tahun Ajaran 2025 - 2026 di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan sumber daya manusia di lingkar tambang.
"Program beasiswa ini hanya diperuntukkan bagi para pelajar berprestasi, namun berasal dari keluarga yang berpenghasilan rendah," kata Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan pendaftaran Program Kelas Beasiswa PT Timah Tbk Pada SMAN 1 Pemali Tahun Ajaran 2025/2026 akan dimulai pada 1 Maret hingga 17 April 2025. Pendaftaran dapat dilakukan melalui laman https://ppdb2025.beasiswatimah.com
"Melalui program ini, PT Timah Tbk memberikan kesempatan bagi anak-anak di wilayah operasional untuk mengenyam pendidikan gratis," ujarnya.
Ia menekankan Program Kelas Beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali Kabupaten Bangka diperuntukkan bagi para pelajar berprestasi yang berasal dari keluarga berpenghasilan rendah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau dan Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.
"Program kelas beasiswa ini menggunakan boarding dengan sistem asrama. Dimana para penerima beasiswa tidak hanya mendapatkan beasiswa pendidikan namun juga kebutuhan hidup dan perlengkapan sekolah," katanya.
Ia menyatakan program Kelas Beasiswa PT Timah pada SMAN 1 Pemali ini telah dimulai sejak 2000 dan sebanyak 886 alumni telah merasakan manfaat dari program pendidikan gratis yang digagas Anggota Holding Industri Pertambangan MIND ID.
"Program Kelas Beasiswa PT Timah merupakan program rutin yang dilaksanakan PT Timah untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkar tambang. Tahun ini perusahaan kembali memberikan kesempatan bagi para pelajar yang ingin bergabung Program ini untuk mendaftarkan diri," katanya.
Ia berharap melalui program ini, PT Timah dapat melahirkan talenta-talenta unggul yang dapat berkontribusi bagi masyarakat dan pembangunan bangsa," demikian Anggi.