Malinau (Antara Babel) - Banjir yang disebabkan Sungai Sembuak yang
meluap merendam tiga desa di Kecamatan Malinau Utara Kabupaten Malinau,
Kalimantan Utara.
Ketiga desa yang terendam banjir yang berlangsung sejak Sabtu
(12/11) itu adalah Desa Belayan, Salap dan Putat yang berada pada aliran
Sungai Sembuak, kata Ilyas, seorang masyarakat Desa Belayan melalui
sambungan telepon dari Nunukan, Senin.
Ia menjelaskan, banjir yang melanda ketiga desa ini bertepatan
terjadinya air pasang di Sungai Sesayap sebagai muara Sungai Semendurut
sehingga air Sungai Sembuak meluap.
Desa Belayan yang bersebelahan dengan Markas Batalion 614/Raja
Pandhita ini merupakan kawasan paling parah karena air mencapai dua
meter bahkan sampai atap rumah warga yang letaknya berada pada dataran
rendah.
Kondisi yang sama dialami masyarakat di Desa Salap dimana ketinggian
air mencapai 2-3 meter sehingga merendam puluhan rumah warga karena
keberadaan permukiman berada di lembah perbukitan.
Sehubungan dengan peristiwa banjir yang menimpa ketiga desa di
Kabupaten Malinau ini, masyarakat mengalami kerugian akibat rumahnya
hancur, ternak dan harta benda lainnya serta tanaman pertanian hanyut
dan hilang.
Banjir tersebut diakui warga setempat berlangsung setiap tahun namun
kali ini kejadiannya secara tiba-tiba setelah daerah itu diguyur hujan
sejak sepekan terakhir dengan curah hujan yang sangat tinggi.
"Memang curah hujan yang sangat tinggi berlangsung sejak sepekan ini
yang berlangsung pada malam hingga dini hari," kata dia.
Banjir Rendam Tiga Desa di Malinau, Kaltara
Senin, 14 November 2016 22:40 WIB