Koba (ANTARA) - Warga Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, mendesak tindakan tegas terhadap aktivitas penambangan timah ilegal di pesisir pantai desa mereka.
Warga menilai kegiatan ilegal ini dinilai merusak lingkungan dan mengancam ekosistem pesisir, sementara upaya penertiban sebelumnya belum membuahkan hasil.
Masyarakat mengaku frustasi karena meski telah melaporkan aktivitas tambang ilegal tersebut ke Polsek Lubuk Besar dan Polres Bangka Tengah, para penambang justru kembali beroperasi. Bahkan, spanduk larangan penambangan yang dipasang warga sempat dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Jorghi, salah seorang warga, menegaskan bahwa kegiatan ini telah merusak lingkungan dan mengganggu ketentraman desa. "Kami meminta aparat hukum bertindak tegas. Jika dibiarkan, kerusakan alam akan semakin parah," tegasnya di Beriga, Rabu
Warga mengaku masih berusaha menahan diri untuk menghindari konflik langsung dengan para penambang yang diduga berasal dari luar daerah. Namun, mereka mengingatkan bahwa kesabaran mereka ada batasnya.
"Kami tidak ingin masalah ini berujung pada bentrok. Tapi jika tidak ada tindakan nyata, kami khawatir tidak bisa menahan emosi," ujar Jorghi.
Masyarakat berharap pemerintah dan aparat keamanan segera turun tangan sebelum situasi semakin memanas. "Kami masih percaya pada hukum. Kami berharap pihak berwajib segera menindak tegas pelaku tambang ilegal ini," tambah seorang warga lainnya.
Aktivitas tambang ilegal di pesisir pantai tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengancam stabilitas sosial Desa Batu Beriga. Warga mendesak pemerintah daerah dan kepolisian untuk melakukan operasi penertiban guna mencegah kerusakan lebih parah dan potensi konflik di masa depan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak kepolisian atau pemerintah setempat. Masyarakat berharap laporan mereka segera ditindaklanjuti demi menjaga kelestarian alam dan keamanan desa.