Pangkalpinang (ANTARA) - Kanwil Kementerian Hukum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2024 telah menerima 1.092 permohonan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) guna mendorong daya saing untuk pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah itu.
"Kami berharap pemerintah daerah melalui APBD membantu memfasilitasi pendaftaran merek produk UMKM," kata Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kemenkum Kepulauan Babel Harun Sulianto di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan capaian layanan kekayaan intelektual Kanwil Kemenkum Kepulauan Babel selama 2024 sebanyak 1.092 permohonan itu terdiri atas 463 pendaftaran merek, 19 pendaftaran paten, 575 pencatatan hak cipta, sembilan pendaftaran desain industri, dan tiga pendaftaran indikasi geografis.
Sementara itu, capaian layanan kekayaan intelektual pada Januari sampai April 2025 sebanyak 261 permohonan pendaftaran kekayaan intelektual meliputi 44 pendaftaran merek, dua pendaftaran paten dan 215 pencatatan hak cipta.
"Kami berharap agar pemerintah daerah melalui regulasi daerah membantu lakukan komersialisasi terhadap kekayaan intelektual yang sudah terdaftar," katanya.
Ia menyatakan HAKI sangat penting dan banyak manfaatnya, antara lain mendapat perlindungan hukum, meningkatkan kepercayaan, memberikan nilai tambah, mendapat bukti kepemilikan sah dan mendapat nilai ekonomis atau royalti.
"Kita berharap jajaran perguruan tinggi untuk mencatatkan hak cipta atas karya ilmiah mahasiswa dan dosen, agar terlindungi secara hukum," katanya.
Anggota Komisi XIII DPR RI Daerah Pemilihan Kepulauan Bangka Belitung Melati Erzaldi ketika menjadi nara sumber sosialisasi pencegahan pelanggaran HAKI mengatakan saat ini ada 33.757 pelaku ekonomi kreatif di Provinsi Kepulauan Babel.
Untuk itu, pelindungan hukum kekayaan intelektual dinilai penting agar setiap produk atau karya yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif dapat terlindungi.
"Perlindungan kekayaan intelektual tidak hanya untuk melindungi karya atau produk dari segi hukum, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan terhadap produk ekonomi kreatif yang dihasilkan yang berdampak pada peningkatan ekonomi daerah," kata Melati.