Pangkalpinang (ANTARA) - BEKISAH 2025 (Bangka Belitung Ekonomi dan Keuangan Syariah) resmi ditutup dalam sebuah rangkaian acara yang sarat makna dan semangat pemberdayaan umat.
Bertempat di Masjid Agung Kubah Timah, kegiatan penutupan ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, pemerintah daerah, perguruan tinggi, lembaga vertikal, organisasi masyarakat, perbankan, BUMN, pondok pesantren, asosiasi bisnis, serta OPD provinsi, kabupaten, dan kota se-wilayah Kepulauan Bangka Belitung.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Rommy S. Tamawiwy dalam keterangan rilis yang diterima di Pangkalpinang, Sabtu (26/4) menegaskan bahwa transformasi ekonomi keuangan syariah memerlukan sinergi yang utuh antar pemangku kepentingan.
"Transformasi tidak bisa dilakukan secara parsial. Ekonomi syariah adalah jalan menuju kesejahteraan umat, dan BEKISAH merupakan langkah konkret ke arah tersebut," tegasnya.
Dalam tiga hari ini, masyarakat Bangka Belitung dapat menikmati berbagai kegiatan mulai dari tabligh akbar bersama Ustadz Dr. H. Das’ad Latif yang dihadiri sekitar 2000 masyarakat se-Bangka Belitung, Talkshow Ekonomi Syariah bertajuk “Penguatan Ekonomi Syariah Melalui Pesantren dan Lembaga Wakaf” disampaikan oleh para tokoh nasional dan daerah. Dr. Ahmad Irvani, M.Ag., selaku moderator, dan para narasumber yaitu Ustadz H. Abdul Mughni, Lc., M.H.I. (Dewan Syariah Nasional–Majelis Ulama Indonesia), Abdul Rohim, S.Ag., M.H. (Kepala Bidang Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), dan Drs. Abdul Ghaffar, M.Hum. (Ketua Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung), berbagai perlombaan religi, dan bazar UMKM serta layanan.
Rommy menjelaskan bahwa BEKISAH 2025 dirancang menyeluruh melalui lima area strategis: spiritual, melalui Tabligh Akbar; ilmu, melalui talkshow ekonomi syariah; ekspresi dan talenta, melalui berbagai perlombaan serta bazar UMKM; informasi, melalui edukasi mengenai wakaf digital, QRIS, NIB, HAKI, dan sertifikasi halal; serta aksi nyata, melalui pengukuhan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hebitren (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren), hibah mobil operasional, penyaluran pembiayaan UMKM syariah, peluncuran gerakan wakaf digital, dan kick off Zona KHAS (Kuliner Halal Aman Sehat) yang diusulkan di Alun-Alun Taman Merdeka Pangkalpinang.
Selama tiga hari pelaksanaan, sebanyak 38 UMKM turut serta dalam bazar BEKISAH, mencatatkan nilai transaksi lebih dari Rp125 juta. Di sisi lain, kompetisi kreatif diikuti antusias oleh pelajar dan masyarakat umum dengan enam kategori lomba: nasyid, pantun, dakwah ekonomi syariah, cerdas cermat, fashion busana muslim, dan video reels syariah.
Salah satu momen penting hari ini adalah pengukuhan DPW Hebitren oleh Sekjen Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren Bapak K.H Abdul Hamid Wahi M.Ag, penyerahan hibah mobil kepada Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hebitren Bangka Belitung dan penyerahan sertifikat halal bagi pelaku UMKM, penggilingan, kantin sekolah, dapur pondok, RPU/RPH, dan Juru sembelih halal. Ini merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia dalam memperluas akses terhadap jaminan halal dan mendukung rantai pasok halal daerah.
Peluncuran program Wakaf Digital Bangka Belitung, yang bekerja sama dengan Satu Wakaf dan Rumah Wakaf, menjadi tonggak baru dalam digitalisasi wakaf. Inisiatif Zona KHAS turut diperkenalkan sebagai bentuk peningkatan kualitas UMKM kuliner melalui standarisasi halal, kebersihan, dan keamanan pangan.
Dalam sambutannya, Plt Asisten II Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Bapak Darlan, S.Pd., M.M., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah menyukseskan BEKISAH 2025. Beliau menegaskan bahwa kolaborasi yang terbangun dalam BEKISAH adalah contoh nyata pembangunan ekonomi syariah yang adil, inklusif, dan berdaya saing.
Kegiatan ditutup dengan Musyawarah Kerja Perdana DPW Hebitren Bangka Belitung yang dipimpin langsung oleh Ketua 1 Bidang OKK, Bapak GSCB. Reza Fahlipi Bakhtiar, Ph.D dan dihadiri oleh seluruh jajaran pengurus. Forum ini menjadi momentum strategis untuk menyusun langkah-langkah konkret dalam memperkuat peran pesantren sebagai pilar utama penggerak ekonomi syariah di Bangka Belitung.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen berkelanjutan, BEKISAH 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam menggerakkan ekosistem keuangan syariah yang inklusif dan berorientasi pada kemaslahatan umat, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.