Pangkalpinang (ANTARA) - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) telah menandatangani status Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjungpandan Kabupaten Belitung untuk kembali menjadi bandara internasional, guna mendorong pertumbuhan ekonomi di Negeri Laskar Pelangi itu.
"Status internasional Bandara HAS Hanandjoeddin Belitung telah ditandatangani kembali," kata Koordinator Transportasi Darat dan Udara Kementerian PPN Ahmad Zainuddin dalam keterangan pers diterima ANTARA Babel di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengingatkan status bandara internasional ini bersifat dinamis, jika dalam dua tahun tidak ada penerbangan internasional aktif, status tersebut bisa dicabut kembali melalui pengkajian.
“Kami melihat peluang tetap ada, apalagi Pulau Belitung punya modal alam dan infrastruktur yang sudah cukup siap. Namun, harus ada inovasi dan daya tarik berkelanjutan. Wisata tidak bisa diam. Oleh karena itu, dibutuhkan konten dan pengalaman baru yang harus terus diperbarui,” ujarnya.
Wakil Gubernur Kepulauan Babel Hellyana penetapan kembali status internasional untuk Bandara HAS Hanandjoeddin tidak boleh disia-siakan, terutama dalam mendongkrak sektor ekonomi, bisnis dan pariwisata Belitung.
“Status internasional bandara ini harus segera ditindaklanjuti dengan pembukaan rute penerbangan. Kita tidak ingin Belitung hanya sekadar jadi nama tanpa gerbang nyata menuju pertumbuhan ekonomi dan kunjungan wisatawan mancanegara,” katanya.
Ia menambahkan keberadaan bandara ini memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung pengembangan potensi pariwisata sebagai tulang punggung perekonomian Pulau Belitung.
Apalagi Belitung memiliki beragam destinasi unggulan, mulai dari Geopark Belitong yang telah diakui sebagai kawasan geopark dunia, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang, hingga pesona wisata alam maupun budaya lainnya yang memikat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Selain itu, Belitung juga beberapa kali telah ditunjuk pemerintah pusat untuk menjadi tuan rumah agenda nasional maupun internasional seperti kegiatan Development Working Group (DWG) G20.
"Ini tentunya menciptakan keberlanjutan bagi pengembangan destinasi wisata dan juga akan membuka peluang bagi masuknya investor di sektor lain seperti pertanian dan perkebunan, seperti budidaya durian dan kelapa yang saat ini ingin sekali masuk berinvestasi di Pulau Belitung ini," katanya.