Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan Babel sudah berstatus "zero case PMK", karena tidak ada kasus ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah itu.
"Kami tetap bersiaga dan memperketat lalu lintas ternak meski tidak ada lagi kasus PMK ini," kata Kepala DPKP Kepulauan Babel Edi Romdhoni di Pangkalpinang, Selasa.
Ia menegaskan pada Mei 2025 tidak ada lagi kasus aktif PMK di Provinsi Kepulauan Babel dan seluruh sapi terjangkit PMK pada Januari 2025 sudah dinyatakan sembuh dari penyakit tersebut.
"Pada awal tahun ini sebanyak 189 ekor sapi yang terinfeksi PMK dan seluruh telah pulih, sehingga status Babel kini zero case PMK,” ujarnya.
Ia mengatakan sejak Januari hingga 28 April 2025, sebanyak 189 ekor sapi di Kepulauan Babel terkonfirmasi PMK, dengan distribusi tertinggi di Pangkalpinang 96 ekor, Kabupaten Bangka 53 ekor, Bangka Selatan 20 ekor, dan Bangka Tengah sebanyak 20 ekor sapi.
"Melalui langkah karantina ketat, vaksinasi masif, serta pengobatan intensif, kasus berhasil ditekan secara bertahap. Pada Mei 2025, seluruh ternak dinyatakan sembuh, dan tidak ada laporan penularan baru," katanya.
Ia mengapresiasi kedisiplinan peternak dan respons cepat petugas kesehatan hewan dalam menangani PMK ini.
"Dalam penanganan PMK ini, kami sudah mendistribusikan 7.475 dosis vaksin ke seluruh kabupaten, kota dan ditambah penerapan biosekuriti ketat, menjadi kunci keberhasilan ini,” ujarnya.
Selain itu, memberikan edukasi protokol kesehatan ternak juga digencarkan melalui sosialisasi biosekuriti, seperti pemisahan ternak sakit, desinfeksi kandang, dan pembatasan akses, yang disosialisasikan oleh petugas lapangan.
"Meski kasus aktif sudah nol, namun kami terus memantau pergerakan ternak dari luar daerah. Petugas kesehatan hewan juga tetap siaga di lapangan,” demikian Edi.