Jakarta (ANTARA) - Konflik mematikan antara Iran dan Israel memasuki hari ke 6 pada Rabu. Ketegangan itu bermula pada Jumat dini hari (13/6) ketika Israel secara mendadak meluncurkan serentetan rudal ke berbagai fasilitas nuklir dan militer di Iran.
Aksi saling serang itu menimbulkan banyak kerusakan infrastruktur sipil dan ekonomi di wilayah masing-masing. Ratusan orang juga tewas, dengan puluhan lainnya mengalami luka. Lantas, bagaimana perkembangan di wilayah masing-masing saat perang masih berlanjut, berikut info terbarunya:
1. Kondisi masyarakat
Sumber di Kedutaan Besar Iran di Jakarta mengatakan bahwa masyarakat di Iran masih melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa di tengah agresi Israel. Tidak ada penutupan sekolah atau lembaga pendidikan di negara tersebut karena anak-anak di sana saat ini sedang menjalani liburan musim panas.
Selain itu, jaringan telekomunikasi dan listrik di Iran juga tidak mengalami gangguan meski negara tersebut masih menghadapi serangan dari Zionis. Tidak terjadi pula pengungsian di dalam negeri Iran.
2. Infrastruktur hancur
Rezim Zionis menyerang kompleks perumahan, gedung pemerintahan, infrastruktur pertahanan, transportasi serta fasilitas nuklir di berbagai kota di Iran, termasuk Teheran. Dilaporkan serangan tersebut juga menghantam fasilitas nuklir utama di Natanz, bandara di Tabriz, serta basis militer dan fasilitas Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) di Kermanshah.
Kantor pusat televisi nasional Iran, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), juga menjadi sasaran serangan rudal Israel saat pihaknya melakukan siaran langsung tentang situasi di Iran pada Senin (16/6).
Siaran langsung IRIB News Network sempat terhenti imbas serangan tersebut, tetapi berhasil pulih beberapa menit kemudian. Seorang pembawa acara berita yang bersiaran langsung saat serangan terjadi tampak tetap tenang saat studio siarannya bergetar karena hantaman rudal Israel.
Sementara itu, harian Israel Ha'aretz melansir bahwa perusahaan kilang minyak terbesar di Israel, Bazan, pada Senin (16/6) menutup seluruh fasilitasnya di Pelabuhan Haifa akibat serangan rudal Iran.
3. Jumlah korban
Otoritas Iran melaporkan lebih dari 220 orang telah tewas dan lebih dari 1.800 lainnya terluka akibat serangan Zionis. Sementara, Israel mengeklaim serangan Iran telah menewaskan lebih dari 20 orang dan melukai lebih dari 600 orang, sementara
4. Evakuasi warga asing
Sejumlah negara Asia mulai mengevakuasi warganya dari Israel dan Iran di tengah konflik yang hingga kini masih berlangsung. China memerintahkan warganya untuk meninggalkan wilayah konflik "secepat mungkin," sementara India meminta warganya di Iran untuk segera meninggalkan ibu kota Teheran. Korea Selatan dan Jepang juga menaikkan status peringatan perjalanan ke Iran dan Israel.
Malaysia "sangat menyarankan" warganya untuk segera meninggalkan Iran, sedangkan Pemerintah Thailand siap mengevakuasi warga negaranya dari Israel jika konflik memburuk.
Pemerintah RI juga langsung mengambil langkah antisipasi untuk melindungi para WNI di luar negeri. Pemerintah menyatakan terus memonitor perkembangan untuk memastikan WNI di Iran dalam kondisi aman.
Sebelumnya dikabarkan, puluhan WNI tertahan di Israel, Yordania, dan Iran sejak akhir pekan lalu. Mereka terdiri dari 42 peziarah di Israel, delapan jamaah haji di Yordania, dan dua peziarah di Iran.
"Para WNI yang melakukan perjalanan singkat tersebut terdampar karena tutupnya wilayah udara dan terhentinya penerbangan," kata Direktur Pelindungan WNI Kemlu Judha Nugraha melalui pernyataan.
Dia memastikan bahwa para WNI tersebut telah mendapat bantuan dari KBRI Amman dan KBRI Teheran.
5. Serangan Siber
Selain menyerang wilayah sipil dan infrastruktur ekonomi, Israel disebut-sebut juga melancarkan perang siber besar-besaran terhadap infrastruktur digital Iran dalam upaya mengganggu arus informasi.
Mengutip Direktorat Keamanan Siber Iran pada Selasa (17/6), Nour News melaporkan bahwa tim keamanan siber Iran saat ini aktif menangkal serangan tersebut.