Jakarta (Antara Babel) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa telah berkantor di salah posko pengungsian untuk menangani korban banjir di Kabupaten Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Mensos, dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa, yaitu pada hari kedua berkantor di Bima bersama Kak Heni, pemerhati anak, memberikan trauma healing kepada anak-anak di posko pengungsian, Desa Tanjung, Kecamatan Rasanae Barat, Kota Bima.
Mensos memberikan aneka permainan dan hiburan kepada puluhan anak untuk menghilangkan trauma mereka akibat bencana yang menimpanya.
"Tim Trauma Healing Kemensos akan berada di Bima untuk mendampingi anak-anak dan memberikan hiburan kepada mereka. Dari awal terjadinya bencana saya sudah perintahkan agar tim psikososial segera melakukan assessment terhadap anak-anak," katanya.
Mensos menganggap kondisi posko pengungsian yang minim fasilitas dan tidak ada hiburan cenderung membawa anak berada dalam keadaan depresi dan stres.
Trauma healing yang dilakukan Kementerian Sosial akan berupa hiburan kepada korban, terutama anak-anak dan kepada korban berusia dewasa akan dilakukan konseling.
"Trauma healing sangat penting agar kepanikan bisa berkurang dan mempermudah proses penanggulangan banjir secara komprehensif. Jangan sampai mereka mengalami stres maupun depresi," ujar Khofifah.
Anak-anak berada pada situasi yang serba tidak menentu usai terjadinya bencana. Mereka juga harus menerima kenyataan ada yang rumahnya berantakan, sekolahnya rusak tertimbun lumpur, kehilangan harta benda, bahkan ada sebagian kerabat dan keluarga yang meninggal atau hilang.
Karena itu pentingnya trauma healing dan menurut Khofifah persiapan menghadapi bencana adalah hal penting untuk mengurangi trauma terjadi pasca bencana.
Selain memberikan pendampingan psikososial, Mensos juga melakukan penyisiran terhadap lokasi-lokasi pengungsian yang belum terjamah bantuan untuk memastikan distribusi bantuan bisa merata karena bencana banjir itu sangat berat bagi warga Bima.
Saat ini yang sangat dibutuhkan warga bima adalah air bersih dan alat berat untuk membantu membersihkan sampah sisa banjir yang masih berserakan di sepanjang jalan Kota Bima dan gang-gang yang padat penduduk.
Setelah melakukan peninjauan secara langsung di daerah yang belum tersentuh bantuan, Mensos langsung melakukan koordinasi dengan seluruh relawan yang ada guna memastikan langkah-langkah pemberian bantuan yang efektif dan bisa menyeluruh.
Kementerian Sosial akan memberikan jaminan hidup (jandup) setiap warga dampak bencana akan diberikan santunan sebesar Rp 900.000. Sementara untuk jaminan hunian tetap (huntap) sebesar Rp 3 juta.
Ia meminta, pemerintah untuk mendata jumlah korban bencana serta jumlah rumah yang rusak akibat banjir bandang tersebut.
Mensos Berkantor di Bima Tangani Korban Banjir
Rabu, 28 Desember 2016 7:52 WIB
Tim Trauma Healing Kemensos akan berada di Bima untuk mendampingi anak-anak dan memberikan hiburan kepada mereka.