Bangka Barat (Antara Babel) - Kepolisian Resor Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, membangun sembilan posko bencana untuk memudahkan koordinasi dalam membantu masyarakat saat menghadapi bencana.
"Saat ini kami bentuk sembilan posko di wilayah hukum Polsek Jebus, ke depan kemungkinan juga akan dibentuk di wilayah kecamatan lain," kata Kapolres Bangka Barat melalui Kapolsek Jebus Kompol Alam Bawono di Jebus, Kamis.
Menurut dia, posko dibentuk di desa yang selama ini menjadi lokasi langganan banjir pada saat terjadi curah hujan tinggi di daerah itu. Sedangkan di wilayah Kecamatan Jebus ada lima lokasi, yaitu di Desa Sungaibuluh, Jebus, Ranggiasam, Airkuang dan Desa Sinarmanik.
Menurut dia, sembilan desa tersebut berpotensi banjir berdasarkan pengalaman kejadian dalam beberapa tahun terakhur.
"Selama ini di lokasi itu jika hujan terus menerus selama tiga hari berturut-turut selalu terjadi banjir, kami mendapatkan informasi dari BMKG Panhkalpinang pada Februari 2017 akan turun hujan berkepanjangan," katanya.
Pembentukan posko banjir tersebut, kata dia, sebagai persiapan awal dalam menghadapi kondisi tersebut.
"Kami perintahkan pada Bhabinkamtibmas berkoordinasi dengan pemerintah desa yang rawan banjir untuk buat posko penanggulangan banjir yang nantinya untuk membantu masyarakat," ujar dia.
Camat Muntok, Sukandi mendorong agar warga yang tinggal di lokasi yang menjadi langganan banjir membentuk desa siaga bencana.
"Tahun lalu sudah terbentuk kampung siaga bencana di wilayah Kecamatan Muntok yaitu Kampung Ulu, tahun ini kami dorong agar warga Desa Belolaut bisa membentuknya," katanya.
Dengan adanya desa siaga bencana dia berharap warga selalu siap siaga mengantisipasi timbulnya kerugian dan korban yang mungkin terjadi saat ada bencana.
"Selain itu akan memudahkan dalam koordinasi penanggulangan dan penanganan bencana bersama pemerintah dan instansi terkait lainnya," kata dia.