Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), memfasilitasi penyaluran beras Program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) kepada sebanyak 6.696 kepala keluarga yang ada di daerah itu.
Bupati Bangka Barat Markus di Mentok, Senin, mengatakan bantuan ini merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan di daerah itu.
"Sebanyak 6.696 penerima bantuan pangan ini sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial (Kemensos), mereka menerima bantuan periode Juni dan Juli 2025," katanya.
Sebanyak 6.696 penerima manfaat yang berada di Kabupaten bangka Barat tersebut berasal dari Kecamatan Mentok 1.750 orang, Jebus 561, Kelapa 1.129, Parittiga 595, Simpangteritip 1.667 orang, dan di Kecamatan Tempilang 984.
Peluncuran penyaluran bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Markus bersama Pimpinan Cabang Bulog Pangkalpinang di dua desa yaitu Desa Belolaut dan Airbelo di Kecamatan Mentok.
Ia mengatakan bantuan cadangan beras itu merupakan program pemerintah untuk meringankan beban masyarakat yang disalurkan untuk masyarakat miskin.
Selain sebagai upaya dalam menjaga daya beli masyarakat, lanjutnya, bantuan pangan juga diharapkan dapat mendukung stabilitas harga pangan karena setiap keluarga penerima manfaat mendapatkan jatah beras sebanyak 10 kilogram/bulan dan pada periode ini disalurkan untuk kebutuhan dua bulan.
Markus berharap dengan bantuan cadangan beras pemerintah yang diberikan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang menerima bantuan pangan.
“Semoga hal ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada para keluarga penerima manfaat. Harapan saya, seluruh pihak yang terlibat dapat bekerja sama dan bersinergi dalam melakukan serta pelaksanaan program pengawalan dan pengawasan sehingga tujuan program ini dapat tercapai dengan baik," katanya.
Program ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan.
Program ini diluncurkan pada awalnya sebagai respons terhadap berbagai tantangan pangan yang dihadapi masyarakat, antara lain adanya dampak perubahan iklim, bencana alam, dan fluktuasi harga bahan pokok.
Dengan adanya bantuan itu, kata dia, keluarga penerima manfaat diharapkan menjadi lebih tenang karena terdapat kepastian ketersediaan beras di rumah masing-masing sehingga mereka bisa bekerja lebih produktif.
"Melalui program ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.
Bangka Barat fasilitasi penyaluran beras cadangan pemerintah
Senin, 28 Juli 2025 15:32 WIB
