Bekasi (Antara Babel) - Konsumen cabai rawit merah di sejumlah pasar tradisional di Kota Bekasi, Jawa Barat, beralih mengonsumsi cabai busuk sebagai alternatif bumbu masak karena tingginya harga komoditas tersebut sejak perayaan tahun baru 2017.
"Sebelum tahun baru, kita menjual cabai rawit merah Rp80 ribu per kilogram, lalu naik Rp100 ribu per kilogram dan sekarang sudah tembus ke harga Rp120 ribu per kilogram," kata pedagang cabai di Pasar Baru Bekais Timur, Damiria (34) di Bekasi, Senin.
Menurut dia, tingginya harga jual cabai rawit merah membuat pelanggannya beralih mengonsumsi cabai busuk kering sebab harganya yang jauh lebih murah, yakni berkisar Rp40.000 per kilogram.
"Cabai busuk ini banyak diborong pengusaha rumah makan atau warteg untuk bumbu masakan. Bahkan ada juga yang membeli untuk dikonsumsi keluarganya. Biasanya dicampur dengan yang segar supaya harganya murah," katanya.
Menurut dia, kualitas cabai busuk memang tidak sebaik cabai segar, namun dia mengklaim kandungan bakteri jahat dalam tanaman itu akan mati saat proses pemasakan.
"Cabainya memang tidak mulus, tapi banyak juga yang membeli untuk diolah di warung makan. Katanya kalau dimasak bisa aman untuk dimakan," katanya.
Pedagang yang mengaku sudah berjualan sejak 2009 di Pasar Baru Bekasi itu menilai ketidakstabilan harga cabai terjadi pascaperayaan malam pergantian tahun.
Dia mengaku terpaksa menaikkan harga jual hingga Rp40.000 per kilogram dari harga normal akibat pasokan yang tidak stabil dari sejumlah daerah penghasil.
"Katanya karenakan faktor cuaca yang tidak stabil setelah dilakukan penanaman," katanya.
Cabai di lokasi itu dipasok dari pedagang di Pasar Induk Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Salah satu konsumen warga Perumahan Pesona Jatimulya, Annisa (25), mengaku membeli cabai busuk yang dioplos dengan cabai segar untuk masakan ayam merah khas Riau.
"Kalau dioplos harganya cuma Rp60 ribu per kilogram. Kalau beli yang segar mahal harganya. Ayam merah ini memang harus pedas, tidak bisa diganti dengan bumbu lain," katanya.
Dia mengaku tidak khawatir dengan ancaman penyakit yang timbul dari konsumsi cabai busuk.
"Cabainya kan sudah dijemur dan kering. Rasa pedasnya juga lebih terasa," katanya.
Berita Terkait
HAKLI: Hari Kesehatan Nasional momentum disiplin hidup sehat
12 November 2024 16:47
Pemprov Babel gencarkan pemeriksaan kesehatan massal peringati HKN Ke-60
12 November 2024 15:42
Babel beri penghargaan kepada insan kesehatan pada HKN ke-60
12 November 2024 15:41
Babel tingkatkan perlindungan anak dari kejahatan siber
11 November 2024 15:44
Pengusulan Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional dilakukan secara terfokus
11 November 2024 11:05
Pengusulan kembali H. AS Hanandjoeddin sebagai pahlawan nasional tergantung hasil pilkada
10 November 2024 19:15
Babel lakukan pengecatan monumen Pahlawan Nasional Depati Amir
10 November 2024 16:59