Pangkalpinang (ANTARA) - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mewaspadai Kepulauan Babel dijadikan basis personil dan logistik kelompok jaringan jemaah islamiah merupakan salah satu kelompok induknya teroris di Indonesia.
"Saat ini kita masih menemukan tokoh-tokoh kelompok-kelompok ini setiap Jumat masih aktif naik mimbar di masjid," kata Ketua FKPT Kepulauan Babel Subardi di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan saat ini di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung aktivitas organisasi-organisasi yang dilarang oleh pemerintah masih aktif memberikan ceramah-ceramah di masjid yang berisikan menolak seluruh program yang dicanangkan pemerintah.
"Pada waktu lalu organisasi-organisasi ini telah melakukan pengajian berkonsep yang disinyalir menjadi ide utama dan salah satu faktor membuat konflik yang tidak pernah selesai di negara timur tengah dan Afrika," katanya.
Ia menyatakan kondisi ini sebetulnya sudah diingatkan oleh Ali Fauzi adiknya Ali Imbron pelaku Bom Bali I. Ali Fauzi pada 2015 saat mengisi materi di salah hotel Pangkalpinang menyebutkan Babel merupakan wilayah transit personil dan logistik kelompok jaringan terorisme.
"Kami memohon kiranya Gubernur Kepulauan Babel beserta jajaran untuk mewaspadai hal ini, karena kondisi sekarang ini tidak bisa didiamkan begitu saja. Jangan sampai Kepulauan Babel ini menjadi basis personil dan logistik kelompok-kelompok jaringan terorisme ini," katanya.
Plt Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kepulauan Babel Ferdiyan Hermawan mengatakan Pemprov Kepulauan Bangka Belitung bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan aparat penegak hukum mewaspadai jaringan terorisme ini.
"Kita terus mengintensifkan pengawasan dan mengedukasi masyarakat terkait bahaya terorisme dan radikalisme ini," katanya.
