Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pangkalpinang mengajak semua pihak bersinergi mempersiapkan kota menghadapi penilaian guna meraih Adipura 2025.
Kepala DLH Pangkalpinang, Bartholomeus Suharto, Senin, mengatakan koordinasi antara OPD, camat, lurah dan masyarakat menjadi kunci untuk bisa meraih Adipura.
"Hari ini kita samakan persepsi. Semua harus satu langkah. Penilaian Adipura sangat spesifik dan tidak bisa dianggap sepele," ujarnya.
Ia menyebutkan, salah satu indikator utama penilaian adalah pengelolaan sampah, di mana KLHK menekankan pengurangan sampah dari sumber dan pengelolaan TPA.
"Pengurangan sampah di sumber harus jadi perhatian. Kita dorong pemilahan, bank sampah, pengomposan, hingga magotisasi," katanya.
Ia mengatakan, Wali Kota Pangkalpinang sudah menerbitkan SK Roadmap Pengurangan Sampah 2025–2026. Tahun ini, setiap kecamatan wajib punya bank sampah induk, sementara tiap kelurahan memiliki bank sampah unit dan tahun depan, targetnya setiap RW menjalankan bank sampah.
Ia menyebutkan, saat ini timbunan sampah harian di Pangkalpinang mencapai 130–150 ton. Angka itu dinilai tinggi dan perlu penanganan serius di semua lini mulai dari pemukiman, pasar, sekolah, hingga kantor pemerintahan.
"Kita mohon semua bergerak. Bukan hanya bersih di jalan, tapi juga di drainase," kata Suharto.
Ia juga mengajak warga melakukan penghijauan untuk menciptakan lingkungan bersih dan teduh.
"Pangkalpinang pernah meraih Adipura delapan kali, tapi sudah lama tidak mendapatkannya. Harapan kita tahun ini minimal dapat sertifikat Adipura. Jangan sampai dicap kota kotor," ujarnya.
