Pangkalpinang (ANTARA) - PT Timah Tbk menghadirkan pabrik percontohan atau pilot plan re (OH) di Tanjung Ulang Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, guna mengembangkan logam mineral ikutan bijih timah.
"Pengembangan logam mineral ikutan ini berpotensi mendukung transisi energi, termasuk rare earth element (REE)," kata Corporate Secretary PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan REE ini menjadi komoditas strategis, karena dibutuhkan untuk industri berteknologi tinggi, mulai dari pembuatan chip semikonduktor, turbin angin, kendaraan listrik, hingga peralatan pertahanan.
"Baru-baru ini Menteri Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Sains (Mendiktisaintek) telah memberikan dukungan penuh kepada PT Timah Tbk dalam upaya mengembangkan pengolahan dan pemanfaatan mineral rare earth di Indonesia," katanya.
Menurut dia Mendiktisaintek akan melibatkan perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk memperkuat riset pengolahan mineral rare earth sehingga Indonesia dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
"Kita akan melakukan beberapa penelitian, pembangunan pilot plan dan kita akan coba usahakan secepat mungkin," katanya.
Ia menyatakan dengan riset dan inovasi berkelanjutan, pengembangan mineral ikutan akan menjadi pilar baru bagi kemandirian industri nasional sekaligus membuka peluang Indonesia berperan lebih besar dalam rantai pasok global.
"Melalui komitmen pengembangan mineral ikutan dan praktik pertambangan berkelanjutan, PT Timah berharap dapat berkontribusi lebih besar terhadap pembangunan nasional," katanya.
