Bangka Barat, Babel (ANTARA) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan peran perpustakaan desa agar semakin memberi manfaat untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.
"Kami terus melakukan pemantauan dan pendampingan agar para pengelola perpustakaan desa (perpusdes) lebih inovatif dalam mengelola perpustakaan sehingga berbagai buku yang sudah disiapkan bisa dibaca, dijadikan referensi sekaligus menjadi sumber inspirasi untuk mendukung usaha yang dijalankan warga," kata Kepala DPK Kabupaten Bangka Barat Farouk Yohansyah di Mentok, Senin.
Selain memantau dan memberikan pendampingan, pihaknya juga memberikan penghargaan dalam bentuk stimulus kepada kepala desa dan pengelola yang dinilai berhasil mengembangkan peran perpusdes.
Tahun ini sebanyak 18 orang kepala desa dan pengelola perpusdes berhasil mendapatkan penghargaan dari DPK Bangka Barat karena dinilai berhasil menjalankan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).
Program TPBIS telah dilaksanakan sejak tahun 2021 hingga 2025 merupakan upaya strategis dalam memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar masyarakat, ruang inovasi, dan wahana pemberdayaan sosial-ekonomi berbasis literasi.
Melalui dukungan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, DPK Bangka Barat terus berkomitmen menghadirkan perpustakaan yang inklusif, terbuka, dan berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat desa.
"Dalam momentum pembelajaran sebaya saat ini, kami mendorong terjadinya proses saling belajar, berbagi pengalaman, dan inspirasi antar pengelola perpustakaan desa, kepala desa dan relawan literasi. Melalui forum ini, praktik-praktik baik dari pelaksanaan TPBIS di berbagai desa dapat direplikasi, dikembangkan, dan diperkuat untuk memperluas dampak transformasi sosial berbasis literasi," katanya.
Tujuan DPK Bangka Barat memberikan penghargaan, yaitu mengapresiasi dukungan para kepala desa dan pengelola yang memiliki komitmen kuat dalam meningkatkan kapasitas perpusdes dalam memanfaatkan teknologi informasi, memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat pembelajaran dan informasi sebagai perpustakaan berbasis TPBIS.
"Inovasi mereka dalam mengembangkan perpustakaan desa sebagai ruang belajar sepanjang hayat dan pusat pemberdayaan masyarakat perlu mendapatkan apresiasi agar semakin bersemangat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa," katanya.
Menurut dia, program TPBIS menjadi unggulan Perpustakaan Bangka Barat sebagai bentuk komitmen dalam mendorong perpusdes terus bertransformasi menjadi perpustakaan yang inklusi bagi semua lapisan masyarakat.
Perpustakaan terbuka sebagai wadah berkreasi dan beraktivitas warga dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia di perpustakaan guna meningkatkan literasi untuk kecakapan dan kesejahteraan.
Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan DPK Bangka Barat Eka Oktawianto mengatakan perpusdes merupakan ujung tombak yang berperan aktif meningkatkan kecerdasan literasi masyarakat dan penguatan budaya membaca masyarakat.
"Literasi tumbuh ketika masyarakat saling berbagi, saling belajar, dan saling menguatkan. TPBIS telah membuktikan perpustakaan bukan hanya tempat membaca, tetapi ruang untuk membangun masa depan bersama," katanya.
Sebanyak 18 desa yang kepala desa dan pengelola perpusdes mendapatkan penghargaan pada tahun ini, yaitu Desa Terentang, Kundi, Paradong, Bukitterak, Rambat, Bentengkota, Airlintang, Ranggiasam, Ketap, Sekarbiru, Cupat, Airgantang, Teluklimau, Puput, Airputih, Belolaut, Airlimau dan Airbelo.
DPK Bangka Barat optimalkan manfaat perpusdes
Senin, 10 November 2025 21:23 WIB
