Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan masyarakat di daerah itu menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
"Kami maksimalkan supaya masyarakat di Kabupaten Bangka masuk menjadi peserta BPJS Kesehatan, sebab angka cakupannya belum mencapai 100 persen," kata Bupati Bangka, Fery Insani di Sungailiat, Rabu.
Berdasarkan data dari BPJS Kesehatan Pangkalpinang, masyarakat di Kabupaten Bangka yang belum ikut kepesertaan BPJS Kesehatan sekitar 5.114 orang dari jumlah penduduk 339.786 jiwa.
"Kami sudah menandatangani kerja sama dengan BPJS Kesehatan Pangkalpinang untuk tujuan menjangkau kecukupan semua warga masuk peserta BPJS Kesehatan," kata Fery Insani.
Kepala BPJS Kesehatan Pangkalpinang, Aswalmi Gusmita mengimbau masyarakat untuk berpartisipasi dalam program JKN sesuai dengan kemampuan masing-masing dan memastikan kepesertaan aktif.
"Program JKN ini juga ada program skrining riwayat kesehatan, khusus untuk semua lapisan masyarakat, minimal satu kali dalam setahun melalui aplikasi mobile," katanya.
Ia menilai masih ada tantangan dalam hal kepatuhan peserta mandiri dalam membayar iuran yang memungkinkan menjadi penyebab belum semua masyarakat di Kabupaten Bangka ikut BPJS Kesehatan.
"Berdasarkan data yang tercatat, masih ada tunggakan pembayaran iuran BPJS Kesehatan masyarakat di Kabupaten Bangka mencapai Rp45 miliar," jelas dia.
Menurut dia, pihaknya akan menyisir data tunggakan itu guna memastikan peserta BPJS Kesehatan dari keluarga miskin, sebab iuran tunggakan dapat dihapus atau dibebaskan jika benar-benar keluarga miskin.
"Masyarakat miskin mendapat bantuan jaminan kesehatan baik dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah," ujarnya.
