Jakarta (Antara Babel) - Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz
Al Saud ke Indonesia dinilai akan meningkatkan tujuan investasi Timur
Tengah khususnya negara-negara teluk.
"Kunjungan Raja Salman ke Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap
dua hal. Pertama, sesuai dengan janji pemerintah Arab Saudi sendiri, RI
akan semakin menjadi negara tujuan investasi Timur tengah, khususnya
negara-negara teluk," kata Peneliti senior Pusat Pengkajian Islam dan
Masyarakat Universitas Islam Negeri Jakarta Ali Munhanif di Jakarta,
Jumat.
Berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM),
sepanjang 2016 Arab Saudi hanya merealisasikan investasi sebesar 900
ribu dolar AS.
Nilai investasi tersebut menempatkan Arab Saudi di urutan ke-57, di
bawah Afrika Selatan yang menanamkan modalnya sebesar 1 juta dolar dan
Mali yang mampu menginvestasikan 1,1 juta dolar.
Kedua, ia mengatakan kerja sama melawan radikalisme dan terorisme
yang dijalankan oleh negara-negara yang terkena dampak teroris akan
semakin berjalan secara sinergis dan sistematis.
"Baik RI maupun Arab Saudi adalah 2 negara berpengaruh di dunia Islam," kata dia.
Dalam konteks itu, ia mengatakan meningkatkan hubungan kerja sama
khususnya investasi adalah kunci membangun aliansi antara negara-negara
besar di dunia Islam.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al- Saud dijadwalkan akan
melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 untuk
memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kerajaan Arab
Saudi.
Ada lima nota kesepahaman yang akan ditandatangani pemerintah kedua
negara, yaitu di bidang kerja sama budaya, kesehatan, urusan Islam serta
dakwah dan layanan agama, pelayanan perjalanan udara, perjanjian
pemberantasan kejahatan.
Dua Manfaat Kunjungan Raja Salman ke Indonesia
Jumat, 24 Februari 2017 23:19 WIB