London (Antara Babel) - Organisasi Pariwisata Dunia dari Perserikatan
Bangsa Bangsa (UNWTO) mengakui keberhasilan perkembangan pariwisata pada
2016 menjadi kunci penggerak perbaikan ekonomi global dan penyumbang
dalam penciptaan lapangan kerja, pengentasan kemiskinan, perlindungan
lingkungan maupun pembentukan budaya damai sekaligus saling pengertian
antarbangsa di dunia, termasuk di Indonesia.
Hal itu disampaikan Sekretaris Jenderal UNWTO Taleb Rifai dalam
Pertemuan Tahunan Duta Besar Asia Pasifik di Markas Besar UNWTO di
Madrid, Spanyol, demikian keterangan Duta Besar Republik Indonesia untuk
Kerajaan Spanyol dan Wakil Tetap RI di UNWTO, Yuli Mumpuni Widarso,
kepada ANTARA News, Sabtu.
Dalam pertemuan itu, menurut dia, Sesjen UNWTO Taleb Rifai
didampingi Direktur Eksekutif dan Direktur Program Regional Asia Pasifik
serta Manajer Program menangani implementasi agenda UNWTO 2017
mengenai Tahun Internasional Pariwisata Berkelanjutan untuk Pembangunan,
Xu Jing.
Evaluasi UNWTO memperlihatkan kontribusi pariwisata menyumbang 10%
GDP dunia, dan satu dari 11 lapangan kerja baru berasal dari sektor
pariwisata, serta nilai ekspor produk terkait industri pariwisata
mencapai 15 triliun dolar Amerika Serikat.
Nilai tersebut
menjadikan saham pariwisata dalam ekspor barang mencapai 7% dan jasa
30%. Angka turis internasional tahun 2016 mencapai 1,235 miliar atau
meningkat 46 juta (+4%) dibandingkan 2015 yang tercatat 1,189 miliar.
Sesjen UNWTO, dikemukakan Dubes Yuli, mengapresiasi perkembangan
pariwisata Indonesia yang menerapkan kebijakan fasilitas bebas visa
kunjungan wisata bagi warna negara dari 169 negara, dan berdampak
terhadap peningkatan arus wisatawan mancanegara ke berbagai daerah
tujuan wisata ke Indonesia.
Terkait agenda UNWTO meningkatkan peran teknologi dan inovasi
dalam pariwisata, Sesjen UNWTO menyambut baik rencana Menteri Pariwisata
RI Arief Yahya untuk mengadakan seminar "Cellular Roaming Tourism
Statistics" pada Maret 2017 yang menghadirkan Manajer Statistik UNWTO
sebagai salah seorang narasumber.
Yuli Mumpuni menyampaikan bahwa kontribusi Indonesia pada 2016
cukup signifikan, tercatat 12.023 juta turis internasional berkunjung ke
Indonesia, atau naik 15,54% dibandingkan pada 2015.
UNWTO pada 2017 juga mendeklarasikan Tahun Internasional untuk
Pembangunan Pariwisata secara Berkelanjutan (International Year of
Sustainable Tourism for Development) yang dinyatakan Sesjen UNWTO
bersama Raja Spanyol Felipe VI di Madrid, Januari 2017.
Deklarasi
di bidang pariwisata dunia tersebut meliputi peningkatan kesadaran dan
advokasi, penciptaan pengetahuan dan diseminasi, pembuatan kebijakan dan
peningkatan kapasitas dan pendidikan.
Pemerintah Indonesia dalam
acara tersebut menegaskan komitmen untuk terus memajukan pariwisata
berkelanjutan seiring kegiatan UNWTO pada 2017 dengan akan membangun
dua Obsevatori Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism
Observatory/STO) di Medan dan Bali, untuk menambahkan tiga STO yang
telah dibangun di Pangandaran (Jawa Barat), Sleman (Jawa Tengah) dan
Lombok (Nusa Tenggara Barat) pada 2016.
UNWTO juga mendukung rencana Indonesia untuk mengadakan Lokakarya
Peningkatan Kapasitas bagi kepala dinas pariwisata di berbagai daerah
agar pengembangan daerah tujuan wisata di seluruh Indonesia sejalan
dengan agenda internasional.
Selain itu, UNWTO mendukung penyelenggaraan Konperensi Pariwisata
Berkelanjutan untuk Pembangunan pada Oktober 2017 bagi pemangku
kepentingan di Indonesia.
Sebagai salah satu negara anggota UNWTO, Indonesia juga mendukung
pelaksanaan pertemuan para pakar pariwisata di New York.
KBRI Madrid selaku Wakil Tetap RI di UNWTO mengapresiasi Pertemuan
Tahunan UNWTO dengan Para Dubes Kawasan Asia Pasifik dan menilai
penting Pertemuan karena merupakan forum saling bertukar pandangan dan
pengalaman dalam meningkatkan industri pariwisata internasional,
regional dan nasional, demikian Dubes Yuli Mumpuni.
UNWTO Akui Keberhasilan Pariwisata Indonesia
Sabtu, 25 Februari 2017 13:34 WIB