Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Karantina Hewan, Ikan dan Tumhuhan (BKHIT) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama Januari hingga November 2025 menerbitkan 65.039 sertifikasi karantina, guna memberikan jaminan kesehatan dan mutu pangan serta pakan di daerah itu.
"Pada tahun ini kinerja dan layanan mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala BKHIT Kepulauan Babel Herwintarti saat membuka public hearing di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan BKHIT Kepulauan Babel pada Januari hingga November 2025 telah menerbitkan 65.039 sertifikasi atau meningkat 33,28 persen dibandingkan tahun sebelumnya 48.800 sertifikasi.
Sementara itu, melalui peningkatan kualitas pelayanan ekspor dan antar area juga berdampak terhadap capaian PNBP mencapai Rp1,439 miliar atau meningkat 8,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp1,439 miliar.
"Ini bukti nyata bahwa dampak kinerja balai karantia memberikan nilai tambah ekonomi rakyat dan pertumbuhan ekonomi daerah dengan menggerakkan UMKM dan IKM di daerah ini," katanya.
Ia menyatakan capaian ini tidak terlepas dari pelayanan komprehensif melibatkan stakeholder yang hadir solid pada hari ini melalui pelayanan preborder, border, dan post border dengan program pendampingan pre-border.
Selain itu, program bimbingan teknis, serta pengawalan intensif kepada para mitra usaha sesuai persyaratan negara tujuan dalam menjamin SPS melalui pengujian laboratorium terakreditasi ISO SNI 17025:2017 dan terintegrasi bersama ISO 9001 : 2017.
Namun demikian, seluruh kinerja ini memerlukan strategi kelembagaan dengan sinergitas yang kuat berkelanjutan baik—dari hulu hingga hilir—agar kontribusi terhadap ekonomi daerah semakin nyata dan berkelanjutan.
"Melalui giat public hearing ini bertemakan bangun kedaulatan pangan melalui harmonisasi dan sinergi sistem perkarantinaan di border bersama stakeholder dapat menyatukan Langkah konkret dalam upaya hilirisasi komoditas unggulan Babel agar dapat berkiprah go ekspor berkelanjutan," katanya.
