Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Bangka Belitung menyerahkan bantuan sarana perikanan tangkap dan budidaya kepada koperasi nelayan, kelompok budidaya ikan (Pokdakan), kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan (Poklahsar) yang lulus verifikasi dan validasi data tahun 2025.
"Alhamdulillah kami menyerahkan bantuan sarana perikanan ini kepada koperasi nelayan dan kelompok penerima bantuan yang telah lulus verifikasi dan validasi," kata Yopi kepada media usai menyerahkan bantuan tersebut, di Pangkalpinang, Rabu.
Yopi Wijaya mengatakan bantuan-bantuan sarana prasarana perikanan ini senilai Rp 4 miliar, sengaja di berikan untuk mendukung perkembangan dan pertumbuhan usaha perikanan dan kelautan di Bangka Belitung.
Puluhan bantuan sarana yang diserahkan berupa mesin tempel 15 Pk dan 18 Pk, cool box 100 liter, mesin pencetak pellet apung, mesin pengepul pakan, mesin genset, arco, keranjang pakan ikan, freezer 200 liter, crabbox vertical, keranjang panen ikan serta waring keramba ikan.
"Ada 22 kelompok koperasi bantuan berupa mesin tempel 15pk dan 18pk sebanyak 98 unit dan bantuan lainnya itu total semua Rp 4miliar. Ada juga bantuan pusat, cool box sebanyak 100 unit," terang Yopi.
Yopi berharap semua bantuan yang diserahkan dapat bermanfaat untuk para nelayan dan tahun selanjutnya bantuan yang diserahkan lebih banyak lagi karena masih banyak nelayan yang berharap bisa menerima bantuan sarana usaha perikanan tangkap dan budidaya ini.
"Nelayan ujung tombak kita menikmati hasil laut. Jadi bagaimana kita bisa membantu para nelayan agar mudah melaut, jika hasil laut mereka melimpah kita senang juga dan program-program seperti ini akan selalu ada," harap Yopi.
Bantuan sarana prasarana lain yang dapat membantu nelayan kedepannya bisa berupa jaring apung atau GPS karena sarana prasarana tersebut membuat hasil nelayan bisa sangat menjanjikan.
"Semoga kedepan akan lebih banyak lagi bantuan yang kita berikan karena jika mereka dapat bantuan sarana seperti ini sangat menjanjikan hasil laut mereka nantinya," tutup Yopi.
