Pangkalpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) bersama Trobos Grup menggelar Seafood & Shrimp Seminar: From Farm To The Table sebagai upaya memperkuat pengembangan budidaya udang dari hulu hingga hilir sekaligus mendorong keberlanjutan industri perudangan di daerah itu.
Plt Kepala DKP Babel Yopi Wijaya di Pangkalpinang, Sabtu, mengatakan potensi budidaya udang vaname di wilayah pesisir Babel mencapai hampir 5.000 hektare, namun belum termanfaatkan secara optimal. Seminar tersebut dihadiri pelaku usaha tambak, akademisi, serta narasumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Kementerian Perindustrian dan Perdagangan.
Menurut Yopi, salah satu fokus pembahasan adalah peningkatan kualitas benih dan pakan guna memperkuat produktivitas tambak. Pemerintah daerah juga memperketat pengawasan karena harga udang tengah menurun serta adanya penolakan ekspor oleh Amerika Serikat akibat temuan penyakit pada produk yang dikirim.
Ia menjelaskan Babel belum dapat melakukan ekspor langsung karena keterbatasan sarana dan prasarana pelabuhan.
“Selama ini pengiriman masih melalui Lampung dan Jakarta. Untuk jalur udara memungkinkan, tetapi biaya logistik lebih tinggi,” ujarnya.
DKP Babel terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat guna mencari solusi agar investasi tambak udang tetap berkelanjutan. Tantangan terbesar selain infrastruktur adalah penyakit udang, sehingga pembinaan dan pengawasan terus ditingkatkan.
Berdasarkan data KKP RI hingga 2024, terdapat 234 perusahaan dan kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) udang di Babel, seluruhnya menggunakan sistem intensif. Dari jumlah itu, 120 tambak tercatat masih beroperasi dengan produksi sekitar 20.000 ton per tahun, meski tahun ini terjadi penurunan karena fluktuasi pasar.
Pimpinan Trobos Grup, Suhadi Poernomo, menyebut seminar ini menjadi ruang strategis bagi pelaku industri menghadapi tekanan perudangan sejak 2024, mulai dari penurunan ekspor, harga yang fluktuatif, hingga kompleksitas penyakit. Namun, Babel dinilai tetap berkembang karena mampu meningkatkan produksi udang vaname hingga 318 persen.
“Jumlah tambak meningkat dari 21 menjadi 185 unit, dan peningkatan pasokan larva membuat produksi tumbuh signifikan. Ini menunjukkan Babel bukan hanya pusat produksi, tetapi juga memiliki potensi kuliner dan wisata bahari berbasis perikanan,” katanya.
Ia berharap seminar tersebut dapat melahirkan solusi untuk penguatan standar mutu, penanganan penyakit, serta strategi memasuki pasar global. Selain itu, kegiatan ini juga mendorong konsumsi udang untuk mendukung kampanye gizi seimbang dan program makan bergizi gratis (MBG).
Pemprov Babel dan Trobos Grup gelar seminar perkuat hulu-hilir budidaya udang
Sabtu, 22 November 2025 14:52 WIB
