Jakarta (Antara Babel) - Markas Besar TNI Angkatan Udara akan menyelidiki penyebab kecelakaan kecil pesawat Latih Dasar TNI AU dari Skadron Pendidikan 101 Lanud Adi Sucipto jenis G 120 TP-A Grob saat latihan lepas landas dan mendarat di Lanud Adi Sumarmo, Solo, Kamis.
"Saat ini tim Panitia Penyidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) TNI AU sedang mengadakan penyelidikan dan mendalami atas kejadian tersebut," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama TNI Jemi Trisonjaya di Jakarta.
Insiden kecelakaan pesawat latih dengan nomor registrasi LD 1201 tersebut terjadi di ujung landasan terbang 26 saat latihan lepas landas dan mendarat.
"Setelah pesawat mendarat yang kelima dan kemudian persiapan take off kembali, tiba-tiba roda depan terlipat ke atas yang menyebabkan pesawat keluar dari runway," kata Jemi.
Penerbang pesawat Latih Dasar LD-1201 nahas itu adalah Mayor Pnb Yulianto Nurcahyo, instruktur latihan, dan Letda Andika Airlangga Bima Yoga, siswa Sekolah Penerbang TNI Angkatan 93.
Mereka tidak cedera. Sedang pesawatnya rusak ringan, hanya kerusakan pada roda hidung.
Jemi menjelaskan peristiwa itu terjadi pukul 08.12 WIB, ketika pesawat Grob LD-1201 yang dipiloti Mayor Pnb Yulianto Nurcahyo (Jupiter 755) dan Siswa Letda Andika Erlangga Bima Yoga latihan lepas landas.
Pukul 08.49 WIB, di ujung landasan terbang 26 Lanud Adi Soemarmo, setelah pesawat melakukan pendaratan yang ke-5 dan bersiap lepas landas lagi, roda di hidung pesawat terlipat ke atas sehingga pesawat keluar dari landasan.
Pesawat Latih Dasar jenis G 120TP-A Grob buatan Grob Aircraft Jerman itu tiba di Indonesia secara bertahap, kelompok pertama yang mencakup 10 pesawat tahun 2013 dan tahun 2014 sebanyak delapan pesawat. Selanjutnya ada enam pesawat yang tiba tahun 2015.