Langkat, Sumut (Antara Babel) - Ratusan anak penyu (tukik) langka
dilepaskan di wilayah Kluet Utara, Tapaktuan Rantau Sialang, Aceh
Selatan, guna menjaga konservasi keragaman hayati dan kesinambungan
ekosistem di daerah tersebut.
Hal itu disampaikan Manager Nasional Project Biodiversity
Conservation and Climate Protection un The Gunung Leuser Ecosystem
(BCCP-GLE) Ir M Khairul Rizal Msi di Tapaktuan, Jumat.
Ada sebanyak 184 ekor penyu abu-abu dan satu jenis penyu belimbing
yang dilepas untuk bisa berkembang biak di habitatnya yang baru yang
dilakukan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL), katanya.
Khairul Rizal menjelaskan penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis suku
"Dermochelyidae" yang masih hidup yang biasa disebut "Leatherback Sea
Turtle".
Secara global penyu belimbing masuk kategori rentan namun demikian
ada tujuh sub populasi dengan kategori berbeda "data deficient" dan
kategori "Critically endangered".
Memang, jenis penyu belimbing menyebar luas secara global, tapi
lokasi bertelur yang dilaporkan untuk Indonesia sangat terbatas yakni
hanya didaerah Rantau Sialang, Aceh Selatan, ujarnya.
Hewan ini, sebut Khairul kemungkinan termasuk sub populasi
"Northeast Indian Ocean". Sementara yang dijumpai bertelur di wilayah
lain Indonesia seperti di suaka margasatwa Jamursba Medi (Papua Barat)
kemungkinan termasuk sub populasi "West Pasific Ocean".
Khairul Rizal menjelaskan proyek yang mereka garap merupakan
kerjasama antara pemerintah Jerman dengan pemerintah Indonesia dalam
bentuk hibah sesuai SK.01/SET/HLN/2015, melalui Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan sebagai Executing Agencies serta Dinas Kehutanan
Aceh sebagai Implementing Agencies.
Dimana kegiatan dimaksud ini dilaksanakan selama lima tahun pada
tiga kabupaten/kota di Aceh yaitu Aceh Selatan, Aceh Singkil dan
Subulussalam.
"Upaya yang dilakukan ini bisa membantu mengembalikan populasi
penyu raksasa menjadi normal di alam dalam jangka waktu tertentu.
Disamping itu kita perlu mengenali dan mencintai negeri ini dengan cara
yang baik da benar," katanya.
Selain itu penyadartahuan masyarakat akan arti pentingnya
kesinambungan ekosistem penyu semakin meningkat melalui partisipasi
warga setempat dalam kesinambungan ekosistem terutama untuk satwa penyu.
Dengan demikian peningkatan populasi penyu yang sudah dilindungi
dapat menjadi zona edukasi khususnya ekosistem laut sebagai tujuan
destinasi penangkaran penyu.
"Zona ekowisata pantai di Aceh Selatan dapat diwujudkan dengan
adanya kesepakatan konservasi keanekaragaman hayati disekitar stasiun
pembinaan dan pelestarian penyu Rantau Sialang," ujarnya.
(KR-IFZ/Y008)
Ratusan Penyu Dilepas Menjaga Konservasi Keragaman Hayati
Jumat, 10 Maret 2017 22:54 WIB