Manado, Sulawesi Utara (Antara Babel) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam
(BKSDA) Sulawesi Utara dan Gorontalo memperketat pengawasan empat satwa
utama yang populasinya terancam.
"Ada empat satwa yang saat ini
menjadi perhatian serius yaitu anoa, babirusa, yaki dan maleo," kata
Kepala BKSDA Sulut-Gorontalo Agustinus Rante Lembang di Manado, Senin.
Pengawasan
satwa asal kawasan ini dilakukan apabila populasinya terus menurun atau
terancam punah, sebaliknya jika populasi meningkat, maka itu indikator
membaiknya tutupan kawasan hutan.
"Selain patroli dalam kawasan,
ada juga kegiatan pengawasan rutin yang dilakukan bersama dengan
instansi terkait lainnya seperti kepolisian di titik-titik tertentu,"
kata Agustinus tanpa merinci populasi empat satwa langka di kawasan
lindung Sulawesi Utara dan Gorontalo itu.
Salah satu ancaman yang
bisa mengurangi populasi adalah perburuan oleh masyarakat sekitar
kawasan untuk diperdagangkan atau bahkan dikonsumsi.
"Kami
berharap masyarakat membantu petugas meminimalisasi perdagangan satwa
liar yang dilindungi sehingga populasinya tidak terancam bahkan punah.
Empat satwa kunci ini adalah endemik Sulawesi," tutup Agustinus.
Berita Terkait
Pindad pamerkan Panser Anoa di IBD Expo 2018
6 Oktober 2018 15:29
Presiden Jokowi Uji Coba Panser Anoa Amfibi
16 Januari 2017 10:09
BMKG prediksi cuaca di Pangkalpinang berawan tebal sepanjang Minggu ini
1 Desember 2024 05:46
BMKG: Hujan ringan hingga petir berpotensi guyur Pangkalpinang Sabtu ini
30 November 2024 05:39
BPDAS Baturusa perkuat kolaborasi selamatkan hutan di Bangka Belitung
29 November 2024 19:38
Gelar FGD, BPDAS KLHK sepakat adanya konsistensi bersama selamatkan hutan dan lingkungan Babel
29 November 2024 07:12
BMKG: Pangkalpinang diguyur hujan ringan hingga sedang Jumat pagi dan sore ini
29 November 2024 06:23