Jakarta (Antara Babel) - Ketua DPR RI Setya Novanto menerima kunjungan Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) Parlemen Prancis Mr Jean Jacques Guillet di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.
"Kunjungan dari Ketua Grup Kerja sama Parlemen Prancis ini memiliki makna strategis untuk peningkatan kerja sama bilateral kedua negara," kata Setya Novanto.
Sementara itu, Presiden Prancis Mr Francois Hollande yang sedang berkunjung ke Indonesia, juga diterima Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu.
Menurut Novanto, dua kunjungan ini memiliki makna strategis bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara, sejak ditandatanganinya kesepakatan kemitraan strategis antara Indonesia dan Prancis pada Juli 2011.
"Kami melihat hubungan bilateral kedua negara terus mengalami peningkatan," katanya.
Ketua Umum Partai Golkar ini menyatakan, menyambut baik kesepakatan kerja sama yang akan dihasilkan kedua negara dari kunjungan Presiden Perancis ke Indonesia kali ini.
Sebagai bagian dari diplomasi Parlemen, menurut Novanto, dirinya mendorong kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama sesuai potensi masing-masing negara.
Novanto menjelaskan, investasi Prancis di Indonesia pada 2016 mencapai 109 juta dolar AS, yang tersebar di 424 proyek.
Dibidang ekonomi, nilai perdagangan bilateral kedua negara pada 2016 mencapai 2,34 miliar dolar AS.
"Saya berharap nilai perdagangan ini akan terus meningkat, bersamaan dengan peningkatan hubungan baik kedua negara," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Novanto juga meminta kepada Prancis untuk memberikan kemudahan bagi industri Indonesia agar dapat memasarkan produksinya di Prancis.
Menurut dia, nilai ekspor Indonesia ke Prancis mencapai 972 juta dolar AS, meliputi produk elektronik, alas kaki, karet, dan produk karet, furniture, pakaian, dan sebagainya.