Jakarta (Antara Babel) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri
mengatakan kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia mencapai 113
juta pada 2030, sedangkan jumlah yang dimiliki saat ini baru 57 juta
orang.
"Artinya, Indonesia membutuhkan suplai tenaga kerja terampil
sebanyak 3,7 juta per tahunnya," kata Menaker saat menghadiri acara
Pelepasan Pemagangan Program Kementerian Ketenagakerjaan di Kantor
Bupati Karawang, Jawa Barat, Kamis.
Hasil riset McKinsley Global Institute (MGI) yang diolah dari data
Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2016 menyatakan Indonesia memiliki
potensi untuk menjadi negara dengan ekonomi terbesar ketujuh dunia pada
2030 sehingga membutuhkan 113 juta tenaga kerja terampil.
Menaker menyebut selain kekurangan tenaga kerja terampil, persoalan
lain adalah mayoritas angkatan kerja Indonesia masih didominasi lulusan
SMA ke bawah dan juga adanya ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan
latar belakang pendidikan.
Oleh karena itu, Hanif mengatakan salah satu cara untuk menambah
tenaga kerja terampil tersebut adalah dengan menggandeng pihak swasta
melalui program Pemagangan Nasional terpadu di industri.
"Melalui pemagangan, peserta akan mendapatkan pengalaman kerja pada
dunia kerja yang sesungguhnya, membentuk sikap mental, perilaku kerja
serta kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja sehingga hal
tersebut menjadi modal yang sangat penting bagi seseorang untuk
mendapatkan pekerjaan atau bekerja secara mandiri," ujarnya.
Pemagangan Nasional merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Melalui proses magang, calon tenaga kerja
mendapatkan pengalaman peningkatan keahlian yang terdiri atas 75 persen
praktik.
Program yang bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia
(Apindo) serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) itu melibatkan 2.648
perusahaan.
Selama magang, industri berkewajiban untuk memfasilitasi proses
penyelenggaraan dan kebutuhan peserta termasuk asuransi kecelakaan
kerja, asuransi kematian dan uang saku.
Di tahun 2017 ditargetkan terdapat 163 ribu peserta magang atau
lebih besar daripada jumlah peserta magang pada 2009-November 2016 yang
hanya mencapai 169.317 orang.
Indonesia Butuh 113 Juta Tenaga Kerja Terampil Pada 2030
Kamis, 13 April 2017 21:24 WIB